Senin 03 Apr 2017 18:27 WIB

Cina Janji Hilangkan Kabut Asap yang Selimuti Kota

Kabut asap beracun yang menutupi Cina.
Foto: Reuters
Kabut asap beracun yang menutupi Cina.

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Kota Beijing berjanji meningkatkan upaya melawan polusi setelah kualitas udara memburuk dalam beberapa bulan pertama pada tahun ini setelah kabut asap menyelimuti ibu kota itu dan wilayah sekitarnya.

Pejabat tinggi dari tujuh distrik di Beijing, Tianjin dan kota-kota di Hebei serta Provinsi Shanxi mendapat kecaman oleh pengawas lingkungan atas lemahnya pengawasan pencemaran tahun ini, seperti yang dilaporkan harian China Daily. Para pejabat berjanji akan menyerahkan rencana ke Kementerian Perlindungan Lingkungan (MEP) untuk menyelesaikan masalah tersebut dalam waktu 20 hari.

Pada kuartal pertama, kualitas udara memburuk di sejumlah kabupaten dan kota, menurut informasi dari kementerian itu. Berita tentang penyebaran asap beracun yang menyelimuti ibu kota dan kota di sekitarnya pada Senin (3/4), memaksa peringatan tanda Kuning dikeluarkan, tingkat tertinggi kedua setelah Merah, yang berarti polusi mencapai tingkat berbahaya.

Pada Sabtu, Provinsi Hebei yang berlokasi di wilayah utara itu menjadi rumah bagi enam dari 10 kota yang paling berkabut di China dalam dua bulan pertama di 2017. Mereka mengatakan akan mengambil tindakan lebih untuk menutup pembangkit listrik batubara dan mempromosikan kendaraan yang menggunakan energi baru serta pergeseran industri.

Provinsi Hebei berada di garis depan dari perang tiga tahun melawan polusi dan telah berjanji untuk memangkas konsumsi batubara serta menutup industri yang tidak terlalu efisien. Peringatan di akhir pekan dari kementerian diikuti dengan inspeksi selama satu bulan yang menemukan sejumlah pelanggaran berat, seperti rendahnya kepatuhan terhadap pembatasan pada hari-hari penuh kabut asap, kata Kepala Inspeksi Liu Changgen.

Kepala wilayah Zhaoxian, Gao Nan mengatakan akan berinvestasi sekitar Rp 2,6 triliun untuk membangun jalan untuk mengalihkan kendaraan bermesin diesel dari pusat kota. Kementerian akan membuat pemeriksaan acak pada April untuk memastikan pengukuran pencemaran udara dilaksanakan.

Perang melawan polusi di Cina bertujuan membalikkan kerusakan yang terjadi di langit, tanah, dan sumber daya airnya akibat pertumbuhan ekonomi yang lepas kendali selama puluhan tahun. Pada Senin, peringatan Jingga berlaku di Tianjin, Tangshan, dan Langfang di Provinsi Hebei, Puyang dan Anyang di Henan Tengah, kata kantor berita negara Xinhua.

Peringatan Jingga berarti indeks kualitas udara (AQI) diperkirakan akan melebihi angka 150 selama tiga hari berturut-turut.

Di Beijing pihak berwenang mengeluarkan peringatan Kuning dengan AQI sebesar 264, sebagaimana yang disampaikan badan perlindungan lingkungan kota.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement