Senin 03 Apr 2017 22:35 WIB

Lapor Polisi Hingga Rebutan Palu Sidang Warnai Paripurna DPD RI

Rep: Ali Mansur/ Red: Andi Nur Aminah
Wakil Ketua DPD Farouk Muhammad (kanan) dan Wakil Ketua DPD GKR Hemas (kiri) memimpin sidang Paripurna DPD RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Senin (3/4).
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Wakil Ketua DPD Farouk Muhammad (kanan) dan Wakil Ketua DPD GKR Hemas (kiri) memimpin sidang Paripurna DPD RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Senin (3/4).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Setelah menangguhkan sidang beberapa saat lamanya, Paripurna Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI kembali dibuka sekitar pukul 19.45 WIB. Agendanya adalah pembacaan putusan Mahkamah Agung (MA) terkait pergantian pimpinan. Hasilnya, setelah waktu penundaan dicabut kericuhan kembali terjadi. Bahkan saat pimpinan sidang, Ratu Hemas berbicara, terjadi kericuhan.

"Dengan ini, tatib tahun 2014 kembali berlaku," tegas Wakil Ketua DPD GKR Hemas saat membuka rapat di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (3/4), malam WIB.

Namun, senator asal Jatim Ahmad Nawardi langsung maju ke meja dan mengambil palu sidang. Aksi Nawardi pun diikuti oleh anggota DPD RI lainnya. Kontan Ratu Hemas langsung pergi melalui pintu belakang, dan menyerahkan jalannya sidang ke pimpinan lainnya, Farouk.

Para peserta sidang meneriakkan nada protes, perihal soal Tatib 2014 yang mengatur masa jabatan ketua DPD selama lima tahun. “Pak tolong cabut putusan tadi,” teriak salah satu anggota DPD RI dari pengeras suara.