Selasa 04 Apr 2017 00:01 WIB

Dompet Dhuafa Bantu Evakuasi Korban Longsor Ponorogo

Rep: Fuji Pratiwi/ Red: Andi Nur Aminah
 Tim SAR gabungan mencari jenazah korban yang tertimbun longsor di Desa Banaran, Kecamatan Pulung, Ponorogo, Jawa Timur, Senin (3/4).
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Tim SAR gabungan mencari jenazah korban yang tertimbun longsor di Desa Banaran, Kecamatan Pulung, Ponorogo, Jawa Timur, Senin (3/4).

REPUBLIKA.CO.ID, PONOROGO -- Hujan dengan intensitas tinggi terjadi di wilayah Dusun Tangkil Desa Banaran Kecamatan Pulung Kabupaten Ponorogo menyebabkan tanah longsor. Dompet Dhuafa menurunkan tim untuk membantu evakuasi korban.

Manager Respon DMC Dompet Dhuafa Fadhilah Rahman menjelaskan, bencana longsor terjadi pada Sabtu (1/4) sekitar pukul 07.30 WIB di Desa Banaran , Kecamatan Pulung, Kabupaten Ponorogo Jawa Timur. Satu korban ditemukan dalam kondisi meninggal dunia dan diperkirakan 26 korban masih dalam pencarian. Material longsoran berasal dari bukit sepanjang sekitar 800 meter dan tinggi sekitar 20 meter.

Tim Disaster Management Center (DMC) Dompet Dhuafa melaporkan, longsor menerjang empat RT di Dusun Tangkil dan Krajan. Longsor disebabkan oleh tingginya curah hujan yang membuat tanah menjadi labil. Sebanyak 28 warga masih dinyatakan hilang dalam kejadian ini dan sekitar 32 unit rumah rusak dan tertimbun material longsor. Saat ini tim DMC Dompet Dhuafa telah menurunkan tim bantuan ke lokasi kejadian.

"Kami menurunkan tim untuk respon bencana longsor ini. DMC Dompet Dhuafa akan bekerjasama dengan berbagai pihak diantaranya Dompet Dhuafa Cabang Jawa Timur, Dompet Dhafa Cabang Yogyakarta, Dompet Dhuafa cabang Jawa Tengah dan relawan seperti KAMMI Ponorogo," ungkap Fadhilah dalam keterangan tertulis kepada Republika.co.id, Senin (3/4).

Hingga Senin (3/4) Tim DMC Dompet Dhuafa masih fokus pada evakuasi dan penyemprotan desinfektan. Selain terkendala sulitnya jaringan sinyal komunikasi, tim evakuasi sendiri harus menangani 30 pengungsi yang membutuhkan pendamping psikologi akibat trauma.

Sementara ini, tim mendirikan Posko Dompet Dhuafa di rumah warga setempat yakni Sandi dan Sringatun di RT 01 RW 02 Dukuh Cengkir, Desa Singgahan, Kecamatan Pulung, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur. Kehadiran Posko Dompet Dhuafa diharapkan dapat membantu korban terdampak musibah.

Sebelumnya, akibat hujan dengan intensitas tinggi, longsor menerjang permukiman warga dan menimbulkan korban jiwa di Dusun Tangkil Desa Banaran Kecamatan Pulung Kabupaten Ponorogo Jawa Timur. Longsor dari bukit sepanjang sekitar 800 meter dan tinggi sekitar 20 meter menimbun rumah dan warga yang sedang memanen jahe di lereng bukit.

Saat longsor terjadi, warga yang selamat sempat mendengar suara gemuruh menerjang dua RT yaitu RT 02 dan 03 di RW 01 yang terdiri dari 23 rumah penduduk dan ladang warga dengan jumlah jiwa sekitar 50 orang. Beruntung, sebagian warga berhasil menyelamatkan diri.

17 orang korban luka dirawat di Puskesmas Pulung. Satu korban berhasil ditemukan dalam kondisi meninggal dunia dan 26 korban masih dicari. Sejumlah hewan ternak milik masyarakat diperkirakan ikut tertimbun material longsor.

Alat berat diperlukan untuk evakuasi korban yang tertimbun longsor Badan Penanggulangan Bencana, relawan, dan masyarakat masih melakukan evakuasi. Kejadian longsor berlangsung cepat. Korban di kebun jahe sempat lari namun terkepung material longsoran kemudian tertimbun. Sebelum kejadian, tanda-tanda longsor sendiri sudah terlihat.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement