REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Amerika Serikat mengutuk peristiwa ledakan di stasiun kereta bawah tanah di St Petersburg. Juru Bicara gedung putih Sean Spicer mengatakan, Amerika siap membantu Rusia mengejar pelaku ledakan tersebut.
Sean Spicer mengatakan, Presiden Amerika Serikat Donald Trump sudah mengetahui terkait serangan di stasiun Petersburg. Dia melanjutkan, Amerika mengutuk dan menyebut peristiwa ini sebagai tindak kekerasan.
"Duka dan doa kami menyertai para korban dan masyarakat Rusia. Belasungkawa kami yang terdalam juga untuk korban tewas dan cedera," kata Sean Spicer seperti dikutip Sputniknews, Selasa (4/4).
Sebelumnya, Trump menyebut apa yang terjadi di stasiun bawah tanah itu merupakan peristiwa yang menakutkan. Dia mengatakan, Amerika siap membantu Rusia terkait investigasi kasus dan menangkap pelaku.
Juru bicara Komite Investigasi Rusia, Svetlana Petrenko mengatakan, pemerintah sudah mengeluarkan izin penggeledahan kepada terduga pelaku peledakan.
Seperti diketahui, sebuah ledakan terjadi di stasiun kereta bawah tanah di St Petersburg. Peristiwa tersebut menewaskan sekitar 10 orang dan melukai 50 orang lainnya.