REPUBLIKA.CO.ID, AMSTERDAM—Louis van Gaal menyalahkan skuat timnas Belanda atas pemecatan Danny Blind dari kursi pelatih Der Oranje dua pekan lalu. Van Gaal mengatakan, terpuruknya Belanda pada babak kualifikasi Piala Dunia 2018 bukan sepenuhnya kesalahan Blind.
Menurutnya, sangat tak adil jika harus menyalahkan Blind seorang atas berantakannya penampilan Belanda. Terlebih, penurunan performa Belanda memang sudah terjadi sejak sebelum ditangani oleh Blind akhir tahun 2015 lalu. "Sebagian kesalahan memang jadi tanggung jawab Blind, tapi pemainlah yang paling harus disorot," kata Van Gaal dikutip dari De Telegraaf, Selasa (4/4).
Van Gaal yang pernah melatih Belanda pada Piala Dunia 2014 ini pun disodori pertanyaan mengenai akan kembalinya dia jadi bagian timnas. Misalnya, menjadi direktur olahraga seperti yang dilakukannya sebelum melatih Belanda.
Akan tetapi, Van Gaal tak mau menjawab tentang pertanyaan tersebut. Menurutnya, dia baru akan menjawab jika asosiasi sepak bola Belanda (KNVB) menanyakan hal itu langsung kepadanya, baru eks pelatih Barcelona ini akan memberikan respons. "Itu pun saya hanya akan memberikan jawabannya kepada KNVB, bukan kepada kalian. Saat ini yang terpenting KNVB harus mencari dulu sosok pelatih," tegasnya.
Timnas Belanda kini ditangani pelatih interim Fred Grim. Tugas eks asisten Blind itu, amat berat. Itu karena hingga kini, Belanda baru menorehkan dua kemenangan dan satu hasil imbang. Koleksi tujuh angka yang Arjen Robben dan kawan-kawan miliki membuat mereka terpaku di peringkat keempat.
Alhasil, Belanda terpaut enam angka dengan penghuni posisi pertama yang punya hak lolos otomatis ke putaran final Piala Dunia, Prancis. Sedangkan dengan peringkat kedua yang berhak atas tiket play-off, Swedia, Belanda tertinggal tiga angka.
Jika tak bisa memperbaiki penampilannya dalam lima laga sisa, Belanda dalam ancaman rekor memalukan. Hal ini karena andai mereka tak lolos ke Piala Dunia 2018 nanti, maka itu akan jadi catatan negatif bagi Belanda dalam dua tahun terakhir. Tahun lalu, mereka juga harus absen dari pesta sepak bola bergengsi, Piala Eropa 2016 karena tak sanggup lolos dari babak kualifikasi.