REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Data dan Informasi, Badan Nasional Penanggulangan Bencana, Sutopo Purwo Nugroho menjelaskan, kendala dalam mengevakuasi korban longsor di Desa Banaran, Kabupaten Ponorogo, antara lain kondisi tanah yang gebur dan tebalnya material longsor. “Ketebalan timbunan longsor yang mencapai 50 meter membuat kami kesulitan mengevakuasi korban,” ujarnya pada saat konferensi pers di Graha BNPB, Jakarta Timur, Selasa (4/4).
Selain itu, terbatasnya alat-alat pencarian korban, seperti cangkul, sekop, sepatu karet, jas hujan juga menjadi kebutuhan yang diperlukan oleh tim dalam mempercepat evakuasi korban longsor. Tidak hanya itu, sulitnya sinyal telepon seluler dan akses yang hanya dilalui satu kendaraan secara bergantian juga menjadi kendala yang dirasakan oleh tim di lapangan.
Tidak hanya kendala teknis, faktor cuaca juga menajadi faktor lambatnya pencarian korban longsor yang terjadi sejak Sabtu (1/4), lalu. “Hujan juga terus-menerus terjadi di sore hari, sehngga kita baru bisa melakukan evakuasi dimulai dari jam 7 pagi setiap hari,” kata Sutopo.