REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Setya Novanto mengutuk dan mengecam serangan teror bom di stasiun kereta bawah tanah di Saint Petersburg Rusia, Selasa (4/4). Ia mengaku sangat prihatin dengan aksi yang ia sebut biadab dan tidak berprikemanusiaan itu.
"Saya mendengar jika petugas keamanan setempat telah menemukan, mengamankan dan menjinakkan bom aktif kedua di stasiun Ploschad Vosstaniya," katanya, Selasa (5/4). Ia menekankan aksi pemboman ini merupakan tindakan yang di luar akal sehat dan sangat jauh dari nilai-nilai keagamaan.
Politikus Golkar itu pun meminta agar peristiwa ini tidak dikaitkan dengan sentimen keagamaan. Karena agama selalu mengarahkan pada kehidupan yang damai dan harmonis. Menurutnya, aksi ini tidak sesuai dengan prinsip dan nilai keagamaan di agama apapun yang senantiasa menjadikan kedamaian sebagai tujuan bersama.
Serangan St Petersburg menewaskan 14 orang dan melukai 40 orang lainnya. Presiden Vladimir Putin menyampaikan seluruh kemungkinan sedang diselidiki termasuk terorisme. Pemerintah Rusia dinilai sangat hati-hati dalam menuduh pelaku.