REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Keuangan melaksanakan lelang Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) dengan total nominal yang dimenangkan dari kelima seri yang ditawarkan adalah sebesar Rp 4,46 triliun. Adapun total penawaran yang masuk yakni sebesar Rp 14,52 triliun.
"Seri SBSN yang dilelang adalah seri SPN-S (Surat Perbendaharaan Negara - Syariah) dan PBS (Project Based Sukuk) untuk memenuhi sebagian dari target pembiayaan dalam APBN 2017," ujar Direktur Pembiayaan Syariah Direktorat Jenderal Pengeloaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan, Suminto pada Republika.co.id, Selasa (4/4)
Ia menjelaskan, dalam lelang ini ada lima seri SBSN yang ditawarkan. Pertama, SPN-S 05102017 (new issuance), dengan jumlah penawaran yang masuk Rp 5,143 triliun. Yield rata-rata tertimbang yang dimenangkan yaitu 5,50013 persen. Tanggal jatuh tempo 5 Oktober 2017 dengan imbalan diskonto. Jumlah nominal yang dimenangkan yaitu sebesar Rp 2 triliun dengan alokasi pembelian non kompetitif 50 persen dari jumlah yang dimenangkan.
Kedua, PBS013 (reopening) dengan jumlah Penawaran yang masuk sebesar Rp 4,445 triliun. Yield rata-rata tertimbang yang dimenangkan yakni 6,94979 persen. Tanggal jatuh tempo 15 Mei 2019 dengan imbalan 6,25 persen. Jumlah nominal yang dimenangkan yaitu sebesar Rp 1,22 triliun dengan alokasi pembelian non kompetitif 30 persen dari jumlah yang dimenangkan.
Ketiga, PBS014 (reopening) dengan jumlah penawaran yang masuk sebesar Rp 1,25 triliun. Yield rata-rata tertimbang yang dimenangkan yakni 7,13907 persen. Tanggal jatuh tempo 15 Mei 2021 imbalan 6,50 persen. Jumlah nominal yang dimenangkan yaitu sebesar Rp 0,97 triliun dengan alokasi pembelian non kompetitif 30 persen dari jumlah yang dimenangkan.
Keempat, PBS011 (reopening) dengan jumlah penawaran yang masuk yaitu Rp 1,8437 triliun. Tanggal jatuh tempo 15 Agustus 2023 dengan imbalan 8,75 persen. Alokasi pembelian non kompetitif 30 persen dari jumlah yang dimenangkan.
Kelima, PBS012 (reopening) dengan jumlah penawaran yang masuk sebesar Rp 1,843 triliun. Yield rata-rata tertimbang yang dimenangkan yakni 7,9392 persen. Tanggal jatuh tempo 15 November 2031 dengan imbalan 8,875 persen. Jumlah nominal yang dimenangkan yaitu sebesar Rp 0,27 triliun dengan Alokasi pembelian non kompetitif 30 persen dari jumlah yang dimenangkan.