Selasa 04 Apr 2017 18:17 WIB

Wapres: Kami Belasungkawa untuk Rusia, Suriah, dan Irak

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Teguh Firmansyah
Jusuf Kalla
Foto: Republika
Jusuf Kalla

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden Republik Indonesia Jusuf Kalla mengucapkan belasungkawa terkait serangan teror yang terjadi di St Petersburg, Rusia, Senin (3/4) lalu. Dia juga mengingatkan bahwa ada juga korban di Suriah dan Irak yang jumlahnya lebih besar.

"Kita belasungkawa kepada setiap kejadian yang mengakibatkan kematian yang tidak perlu atau kemanusiaan, termasuk di Rusia," ujar Jusuf Kalla di kantor Wakil Presiden, Selasa (4/4).

Jusuf Kalla juga mengajak semua pihak untuk ikut belasungkawa dengan masyarakat di Timur Tengah seperti Suriah dan Irak, yang turut menjadi korban dari negara-negara Barat. “Tapi kita juga belasungkawa kepada korban di Suriah yang dibom oleh Rusia. Karena itu kan aksi dan reaksi. Baru adil. Kita belasungkawa, kematian masyarakat yang tidak berdosa, tapi jauh lebih banyak rakyat yang tidak berdosa di Suriah, Irak yang dibom oleh negara-negara besar juga,” kata Jusuf Kalla.

Selain itu, Jusuf Kalla juga mengimbau agar tidak ada lagi aksi yang melanggar hak asasi. Karena ada kemarahan rakyat yang juga menyebabkan pembalasan, sehingga hal-hal tersebut terus berulang dan tidak akan berhenti.

Dalam serangan teror di metro St Petersburg kemarin, sebanyak 11 orang meninggal dan puluhan lainnya terluka. Rusia kini mewaspadai serangan balasan atas intervensi militer di Suriah untuk mendukung pasukan Presiden Bashar al-Assad. Pasalnya, ISIS telah berulang kali melakukan serangan balasan.

Meski demikian, belum ada konfirmasi bahwa serangan bom itu terkait dengan kelompok radikal. Namun, sebagian pihak di Rusia menganggap teror ini sebagai bukti bahwa intervensi militer Rusia di Suriah juga menargetkan warga sipil.

Pada dua dekade lalu, kereta dan pesawat Rusia kerap menjadi target tindakan terorisme dan selalu mengarahkan dugaan pada militan Muslim.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement