Selasa 04 Apr 2017 21:21 WIB

Syahrullah Bantah Provokasi Kasus Nyepi

Rep: Ahmad Baraas/ Red: Karta Raharja Ucu
Syahrullah Hamid (ketiga dari kiri) usai mengklarifikasi pernyataannya tentang insiden saat Nyepi.
Foto: Republika/Ahmad Baraas
Syahrullah Hamid (ketiga dari kiri) usai mengklarifikasi pernyataannya tentang insiden saat Nyepi.

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Ketua DPD Wahdah Islamiyah Denpasar, Syahrullah Hamid menyatakan tidak berniat memprovokasi insiden Nyepi beberapa waktu lalu. Sebaliknya kata Syahrullah, dia bermaksud mendorong tokoh-tokoh Islam mencegah agar masalah tidak membesar.

"Saya tidak bermaksud menshare ajakan provokatif. Karena pernyataan saya  sampaikan dalam grup WA tertutup," kata Syahrullah.

Hal itu dikemukakan Syahrullah di Denpasar, Selasa (4/4), saat memberikan klarifikasi kepada sejumlah wartawan cetak dan elektronik. Acara yang diinisiasi LBH Muhammadiyah Bali, dihadiri Wakil Direktur Intel Polda Bali, AKBP Dekananto, serta sejumlah pengurus MUI Bali.

Saat Nyepi akhir Maret lalu, terjadi insiden, berupa perkelahian seorang warga dengan oknum pecalang atau polisi adat setempat. Tapi keduanya telah berdamai dan saling memaafkan, yang disaksikan petugas polisi pos Monang Maning Denpasar.

Syahrul mengaku pernyataannya di grup WA tertutup tentang insiden kjecil itu telah dipotong dan ditambah-tambahi, seakan-akan dia menyebarkan kalimat provokasi. Padahal pernyataan asli yang dia tulis, untuk mendorong tokoh ummat Islam yang ada di grup WA, berinisiatif mendamaikan insiden saat Nyepi.

"Alhamdulillah dengan dorongan Syahrullah di grup WA itu, Ketua DMI Bali Bambang Santoso yang ada di grup WA turun tangan membantu mendamaikan perselisihan itu dan masalahnya sudah selesai," kata Ketua LBH Muhammadiyah Bali, Zulfikar Ramli.

Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) Provinsi Bali, Bambang Santoso mengatakan, perdamaian yang terjadi sangat melegakan hati. Karena dengan demikian semua pihak menyadari pentingnya menjaga keharmonisan dan kerukunan antar ummat beraama di Bali.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement