Selasa 04 Apr 2017 21:31 WIB

Jalur Pendakian Semeru Kembali Dibuka Rabu

Gunung Semeru
Foto: Zabur Karuru/Antara
Gunung Semeru

REPUBLIKA.CO.ID, LUMAJANG -- Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) membuka jalur pendakian Gunung Semeru yang berada di perbatasan Kabupaten Lumajang-Malang, Jawa Timur, mulai 5 April 2017 untuk masyarakat umum.

"Berdasarkan hasil rapat koordinasi pembukaan jalur pendakian Gunung Semeru di Kantor Bidang Pengelolaan Taman Nasional Wilayah II pada Senin (3/4), maka pendakian Semeru kembali dibuka mulai Rabu (5/4) besok," kata Kepala Balai Besar TNBTS John Kenedie dalam siaran pers, Selasa (4/4).

Menurutnya frekuensi hujan di seluruh kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru selama bulan Maret 2017 cenderung menurun atau tidak terlalu ekstrem, sehingga dinilai aman untuk membuka jalur pendakian gunung yang memiliki ketinggian 3.676 meter dari permukaan laut tersebut.

"Tingginya minat masyarakat untuk melakukan pendakian di gunung tertinggi di Pulau Jawa itu juga menjadi salah satu faktor untuk membuka kembali jalur pendakian Semeru yang sempat ditutup sejak 4 Januari 2017," tuturnya.

Ia mengatakan pembukaan jalur pendakian Gunung Semeru didahului dengan berbagai macam kesiapan pengelola untuk memastikan bahwa jalur mendaki ke Semeru tersebut layak dan kondusif untuk kegiatan pendakian.

"Sebelum membuka pendakian Gunung Semeru untuk masyarakat umum, petugas TNBTS sudah melakukan pengecekan atau survei jalur pendakian, kemudian perbaikan sarana-prasarana sepanjang jalur pendakian, rapat koordinasi dengan stakeholder, termasuk dengan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) berkaitan dengan rencana pembukaan jalur pendakian Semeru," katanya.

Selain itu, lanjut dia, TNBTS juga melakukan pelatihan potensi SAR untuk meningkatkan kapasitas dan kemampuan potensi SAR yang bertujuan untuk mewujudkan kesiapsiagaan pengelolaan dalam menghadapi mitigasi bencana baik yang disebabkan oleh faktor alam maupun "human error" dalam pendakian.

"Kami imbau masyarakat yang melakukan pendakian mematuhi prosedur yang berlaku sesuai dengan ketentuan, mempersiapkan fisik dan mental karena pendakian merupakan wisata minat khusus, dan menggunakan jalur resmi," ujarnya.

John juga berharap pendaki domestik dan mancanegara yang melakukan pendakian ke gunung

tertinggi di Pulau Jawa itu ikut menjaga kelestarian ekologi kawasan TNBTS dengan tidak membuang sampah sembarangan dan membawa kembali sampah bawaan keluar kawasan jalur pendakian, serta tidak mengganggu flora dan fauna yang berada di kawasan TNBTS.

"Kami membuka pendaftaran pendakian ke Gunung Semeru melalui dalam jaringan (daring) www.bromotenggersemeru.go.id atau pendaftaran manual melalui pintu masuk Resort Panu Pani yang dapat ditempuh melalui Kecamatan Senduro-Kabupaten Lumajang atau melalui Jemplang Ngadas-Kabupaten Malang," katanya menambahkan.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement