REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL - Kementerian Pertahanan Korea Selatan mengatakan, Korea Utara kembali menembakkan rudal yang diduga mengarah ke Laut Jepang, pada Rabu (5/4).
“Korea Utara menembakkan proyektil tak dikenal ke Laut Jepang pagi ini dari pelabuhan timur Sinpo,” kata kementerian itu dalam sebuah pernyataan, dikutip Japan Times.
Jika dikonfirmasi proyektil itu adalah rudal, maka peluncuran itu akan menjadi uji coba rudal terbaru yang dilakukan oleh Pyongyang. Uji coba tersebut akan memicu kekhawatiran internasional tentang ambisi militer dari rezim yang terisolasi ini.
"Aksi nekat itu dapat mendorong situasi tegang di Semenanjung Korea ke ambang perang,” kata seorang juru bicara kementerian, dikutip kantor berita KCNA.
Uji coba dilakukan setelah Presiden AS Donald Trump mengancam bahwa AS siap menghadapi Korea Utara sendirian jika Cina tidak bersedia membantu. Pernyataan itu dikemukakan menjelang pertemuan antara Trump dan Presiden Cina Xi Jinping.
Kementerian Luar Negeri Korea Utara pada Senin (3/4) mengecam Washington atas pernyataan keras Trump. Korea Utara juga mengencam latihan militer gabungan yang dilakukan AS bersama Korea Selatan dan Jepang, yang dianggap Pyongyang sebagai gladi resik untuk melakukan invasi.
Trump dan Xi akan mengadakan pertemuan pertama mereka pekan ini di rumah Trump, di Mar-a-Lago resort di Florida. Pertemuan dilakukan di tengah ketegangan yang semakin meningkat di Semenanjung Korea.
Sikap AS terus mengeras setelah Korea Utara melakukan dua uji coba nuklir tahun lalu. Pyongyang juga baru-baru ini melakukan peluncuran rudal yang diduga sebagai latihan untuk melakukan serangan terhadap pangkalan AS di Jepang.
Pyongyang telah mendapat larangan di bawah resolusi PBB untuj melakukan peluncuran rudal balistik atau uji coba nuklir.