Rabu 05 Apr 2017 07:49 WIB

Bojonegoro Siaga Banjir Luapan Bengawan Solo

Bengawan Solo
Foto: Pemkot Surakarta
Bengawan Solo

REPUBLIKA.CO.ID, BOJONEGORO -- Unit Pelaksana Teknis Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Sungai Bengawan Solo di Bojonegoro, Jawa Timur, memberlakukan siaga I dalam menghadapi banjir. Ketinggian air di Bojonegoro 13,12 meter, Rabu, pukul 06.00 WIB.

"Kenaikan air di hilir Jawa Timur dipengaruhi hujan dari Ngawi dan lokal dalam beberapa hari terakhir," kata Petugas Posko UPT Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Bengawan Solo di Bojonegoro Budi Indro Sulistyo di Bojonegoro, Rabu (5/4).

Di hilir Bojonegoro, kata dia, Bengawan Solo masuk siaga I sejak Selasa (4/4), pukul 21.00 WIB dengan ketinggian mencapai 13,06 meter. "Air pagi ini cenderung stabil, karena di hulu Ngawi, ketinggian air Bengawan Solo sudah mulai surut," ucapnya.

Data di UPT Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Bengawan Solo di Bojonegoro menyebutkan ketinggian air di hilir Babat, Karanggeneng, Laren, dan Kuro, Lamongan, juga siaga I, masing-masing 7,38 meter, 5,24 meter, 3,79 meter, dan 1,58 meter.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro Andik Sudjarwo menyatakan kenaikan air Bengawan Solo di daerahnya tidak akan signifikan, sebab Bengawan Solo sebelumnya dalam keadaan kosong. "Kenaikan air tidak akan terlalu besar, sebab Bengawan Solo dalam kondisi kosong," ucapnya.

Menurut dia, kewaspadaan yang dihadapi bukan ancaman banjir luapan Bengawan Solo, tetapi banjir bandang karena curah hujan selama April masih tinggi. "Daya rusak banjir bandang lebih besar, seperti banjir bandang di sejumlah kecamatan sehari lalu ada dua rumah roboh," ujarnya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement