Rabu 05 Apr 2017 07:58 WIB

Permira: 95 Mahasiswa di St Petersburg Aman

Ledakan bom di stasiun kereta di St Petersburg, Rusia, menyebabkan korban tewas dan luka, (3/4).
Foto: EPA
Ledakan bom di stasiun kereta di St Petersburg, Rusia, menyebabkan korban tewas dan luka, (3/4).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perhimpunan Mahasiswa Indonesia di Rusia (Permira) kota Saint Petersburg menyatakan bahwa sebanyak 95 mahasiswa Indonesia yang tersebar di delapan perguruan tinggi di kota itu dalam keadaan aman dan sehat. Ini menyusul aksi peledakan bom pada Senin (3/4) di kereta bawah tanah kota tersebut.

"Selain mahasiswa, sebanyak 24 Warga Negara Indonesia yang berada di kota itu juga dikabarkan dalam keadaan sehat dan aman," jelas Ketua Permira Saint Petersburg Jeff Timothy Kalengkongan dan Sekretaris Resniko Neva dalam keterangan, Rabu (5/4) dini hari.

Mereka berharap orang tua dan keluarganya yang berada di Indonesia untuk tetap tenang dan tidak perlu gelisah. Perhimpunan itu menyampaikan terima kasih kepada Kedutaan Besar RI yang selalu menjalin komunikasi dan memberikan arahan-arahan kepada mahasiswa dan WNI.

Dikatakan, Permira menyatakan belasungkawa atas jatuhnya akibat aksi tersebut dan simpati kepada mereka yang menderita luka-luka dan saat ini menjalani perawatan medis. Duta Besar RI untuk Federasi Rusia M Wahid Supriyadi mengatakan pada Selasa dini hari WIB sejauh ini tidak ada warga negara Indonesia yang menjadi korban ledakan di kereta bawah tanah kota Saint Petersburg.

"Kami telah kontak Permira Saint Petersburg dan Konsul Kehormatan di sana," kata Dubes Wahid.

Menurut dia, KBRI telah membuat surat edaran yang berisi imbauan agar WNI berhati-hati dan waspada. Berdasarkan data KBRI, di seluruh Rusia ada sekitar 900 WNI, yang sebagian di antaranya tinggal di Moskow, ibu kota Rusia.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement