REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengurus Besar Persatuan Panahan Indonesia (PB Perpani) bernasib sama dengan induk cabang olahraga lainnya yang belum menerima uang saku atlet dan akomodasi pelatnas. Padahal, para atlet harus mempersiapkan diri untuk mengikuti SEA Games 2017 dan Asian Games 2018.
Sekretaris Jenderal Perpani, Alman Hudri membenarkan hingga saat ini dana-dana tersebut belum sampai ke pengurus. "Tiga bulan kami belum menerima uang saku atlet dan akomodasi pelatnas," kata Alman kepada Republika.co.id, Rabu (5/4).
Meskipun begitu, Alman mengatakan tidak lantas tersendatnya dana itu membuat persiapan atlet terganggu total. Sebab pihaknya juga sudah menerima surat keputusan (SK) yang memasukkan 12 atlet ke pelatnas untuk persiapan menjelang SEA Games 2017 dan Asian Games 2018.
Hingga saat ini, menurutnya pihak pengurus masih berupaya sendiri untuk menapatkan sokongan dana dalam persiapan atlet. "Kami bekerja sama dengan pihak wisma Cibubur hingga saat ini," ujar Alman.
Meskipun begitu, Alman memahami kondisi uang saku yang juga belum turun pasti mempengaruhi atlet. Dia menilai uang saku yang tersendat pasti mempengaruhi semangat selama persiapan latihan.
"Karena kita tahu bahwa atlet ada yang sudah berkeluarga dan memanfaatkan uang sakunya untuk memenuhi kebutuhan keluarganya," ungkap Alman.
Di sisi lain, Alman menayukuri kondisi itu tidak membuat para atlet kurang memperhatikan kondisi fisik dan kebugarannya. Alman menuturkan, para atlet pelatnas panahan masih makan dengan nasi dan lauk pauk dan tidak sampai mengonsumsi mi instan.
Cabang olahraga panahan menjadi salah satu yang ditargetkan untuk memberikan satu medali emas dari Asian Games 2018. Untuk itu persiapan dilakukan demi memenuhi target meski kondisi keuangan masih tersendat.