Siswa SDN Banaran Pulung melaksanakan kegiatan belajar mengajar di Masjid Desa Banaran yang menjadi sekolah sementara di Kecamatan Pulung, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, Rabu (5/4). (FOTO : Republika/Raisan Al Farisi)
Siswa SDN Banaran Pulung melaksanakan kegiatan belajar mengajar di Masjid Desa Banaran yang menjadi sekolah sementara di Kecamatan Pulung, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, Rabu (5/4). (FOTO : Republika/Raisan Al Farisi)
Siswa SDN Banaran Pulung melaksanakan kegiatan belajar mengajar di Masjid Desa Banaran yang menjadi sekolah sementara di Kecamatan Pulung, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, Rabu (5/4). (FOTO : Republika/Raisan Al Farisi)
Siswa SDN Banaran Pulung melaksanakan kegiatan belajar mengajar di Masjid Desa Banaran yang menjadi sekolah sementara di Kecamatan Pulung, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, Rabu (5/4). (FOTO : Republika/Raisan Al Farisi)
Siswa SDN Banaran Pulung bermain bola di sela kegiatan belajar mengajar di Masjid Desa Banaran yang menjadi sekolah sementara di Kecamatan Pulung, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, Rabu (5/4). (FOTO : Republika/Raisan Al Farisi)
Siswa SDN Banaran Pulung bermain bola di sela kegiatan belajar mengajar di Masjid Desa Banaran yang menjadi sekolah sementara di Kecamatan Pulung, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, Rabu (5/4). (FOTO : Republika/Raisan Al Farisi)
inline
REPUBLIKA.CO.ID, PONOROGO -- Siswa SDN Banaran Pulung melaksanakan kegiatan belajar mengajar di Masjid Desa Banaran yang menjadi sekolah sementara di Kecamatan Pulung, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, Rabu (5/4).
Siswa yang sebagian besar merupakan korban selamat dari longsor tersebut baru menjalani kegiatan belajar mengajar setelah H+5 pascakejadian setelah sebelumnya diliburkan.
Advertisement