Rabu 05 Apr 2017 21:49 WIB

Ini Harapan PPPA Daarul Qur'an Besutan Ustaz Yusuf Mansur di Usia 10 Tahun

Rep: Qommarria Rostanti / Red: M.Iqbal
Santriwati PPPA Daarul Quran membawakan tari saman pada acara Milad dan Paparan Publik Satu Dekade PPPA Daarul Quran di Jakarta, Rabu (5/4).
Foto: Republika/ Wihdan
Santriwati PPPA Daarul Quran membawakan tari saman pada acara Milad dan Paparan Publik Satu Dekade PPPA Daarul Quran di Jakarta, Rabu (5/4).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Program Pembibitan Penghafal Alquran Daarul Qur'an menginjak usia 10 tahun pada 29 Maret lalu. Puncak milad baru diselenggarakan pada Rabu (5/4) di Balai Sudirman, Jakarta. 

Serangkaian acara disiapkan, salah satunya Public Expose 2017 sebagai laporan kinerja selama sepuluh tahun. PPPA Daarul Qur’an memberikan apresiasi melalui sebuah penghargaan kepada mitra kerja, donatur simpul, dan perusahaan yang telah terlibat dalam perjuangan selama satu dekade membangun Indonesia dengan Alquran.

Sebagai pertanggungawaban lembaga yang telah mengelola dana masyarakat selama 10 tahun, program demi program untuk melahirkan para penghafal Alquran baru telah digulirkan. Mulai dari bidang pendidikan dan dakwah, sosial kemanusiaan hingga pengembangan masyarakat. 

Direktur Utama Daarul Qur'an M Anwar Sani berterima kasih kepada berbagai pihak atas partisipasinya mendukung kegiatan Daarul Qur'an, diantaranya Ustaz Yusuf Mansur selaku pembina Yayasan Daarul Qur'an Nusantara dan juga para donatur. Dia berharap semoga tujuan utama berdirinya Daarul Qur'an dapat terwujud. "Semoga cita-cita membangun dunia dengan Alquran mendapat ridha Allah SWT. Semoga partisipasi apapun mendapat balasan di akhirat nanti. Mohon doanya," ujarnya, Rabu (5/4). 

Pada pendidikan dan dakwah, PPPA Daarul Qur’an mendirikan Pesantren Tahfizh Daarul Qur‘an. Saat ini Pesantren Tahfizh Daarul Qur’an sudah berdiri di enam kota dengan jumlah santri 4.100 orang. Untuk pesantren beasiswa penuh atau yang dikenal Pesantren Takhassus Full Beasiswa sudah berdiri di lima tempat, yakni Bangun Reksa-Tangerang, Kemang-Jakarta, Cimanggis-Depok, Cikarang-Bekasi dan Cinagara-Bogor dengan 192 santri. 

Sebanyak 806 Rumah Tahfizh dengan 19 ribu santri lahir di kota hingga pelosok Indonesia. Qur’an Call New Edition kini telah digunakan oleh 29 santri yang tersebar di 34 provinsi. Sementara BTQ for Leaders diberikan kepada 68 pelajar, santri atau mahasiswa-mahasiswi penghafal dan di 22 perguruan tinggi negeri. Sebanyak 100 ribu anak-anak sudah menerima manfaat Mobile Qur’an (MoQu) yang telah menelusuri Nusantara di lebih dari 80 titik. 

Dalam bidang sosial kemanusiaan, PPPA Daarul Qur’an memiliki program Kampung Qur'an yang kini sudah berdiri di lima tempat yakni Rukem-Purworejo, Merapi-Yogyakarta, Oe Ue-Nusa Tenggara Timur (NTT), Lembana-Sulawesi Selatan (Sulsel), dan Jailolo-Maluku Utara. Program ini meliputi program fisik melalui infrastruktur dan hunian. Program nonfisik melalui pendekatan dakwah melalui pembangunan rumah tahfizh dan pemberdayaan atau DaQu Preneur. 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement