Wanita Ahli Puasa, Istri Rasulullah di Sisi Allah

Red: Ilham

Sabtu 27 May 2017 05:00 WIB

Mencintai Nabi Muhammad SAW (ilustrasi) Mencintai Nabi Muhammad SAW (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Hafshah lahir ketika kaum Quraisy merenovasi Kabah, tepat lima tahun sebelum zaman kenabian. Ayahnya adalah sosok Al Faruq umat ini, Umar bin Khattab. Ibunya bernama Zainab binti Mazh'un, saudari Utsman bin Ma'zhun, sahabat mulia yang pertama kali dimakamkan di Baqi.

Sebelum bersama Rasulullah, Hafshah menikah dengan Khunais bin Hudzaifah, salah satu orang dari golongan pertama yang masuk Islam. Kebahagiaan Hafshah dengan Khunais tidak berlangsung lama. Allah menghendaki Khunais untuk syahid di Perang Badar. Hafshah pun dirundung kesedihan hingga Umar bertekad untuk mencarikan suami lagi bagi putrinya.

Umar menawarkan pada Abu Bakar, namun Abu Bakar tak memberi tanggapan apapun. Ia menawarkan pada Utsman, namun Utsman mengatakan belum ingin menikah. Umar pun marah dan mengadukannya pada Rasulullah.

"Hafshah akan dinikahi oleh seseorang yang lebih baik dari Utsman dan Utsman akan menikahi orang yang lebih baik dari Hafshah," jawan Rasulullah. Setelah itu, Nabi pun meminang Hafshah binti Umar. Sementara, Utsman dinikahkan dengan putrinya, Ummu Kultsum.