REPUBLIKA.CO.ID, MELBOURNE -- Bea cukai Australia menyita parsel yang penuh berisi ular eksotis berbisa serta laba-laba jenis tarantula yang coba diselundupkan melalui pengiriman surat internasional.
Satuan Perbatasan Australia atau Australian Border Force (ABF) menggagalkan upaya penyelundupan ini di Melbourne setelah melakukan x-ray terhadap kotak yang oleh pengirimnya ditandai dengan tulisan "dua pasang sepatu".
Parsel tersebut berisikan enam ular asli Asia Tenggara yang berbisa, sembilan ekor tarantula besar dari Meksiko, Brasil dan Kolombia, ditambah kalajengking hutan asal Asia.
Wakil sekretaris biosekuriti Lyn O'Connell menjelaskan ada risikonya membawa hama dan penyakit yang dapat mempengaruhi manusia, hewan dan tumbuhan serta industri pertanian. Kasus ini sedang diselidiki lebih lanjut.
Gagalnya upaya menyelundupan ini merupakan kemenangan bagi Departemen Pertanian dan Sumber Daya Air Australia, yang belum lama ini harus menjawab kritikan mengenai kegagalan biosekuriti, seperti ditemukannya semut api merah dan penyakit bintik putih pada udang di Queensland.
Menjelaskan kompleksitas pekerjaan ini, seorang pejabat biosekuriti mengatakan Australia menerima 1,7 juta pengiriman kargo dari jalur laut dan 18 ribu dari kapal setiap tahun.
"Ini untuk menunjukkan tidak ada dua hari yang sama bagi petugas Satuan Perbatasan Australia," kata Komandan James Watson.
"Apakah itu menyangkut narkoba, senjata api, tembakau terlarang atau dalam hal ini ular dan laba-laba, petugas kami terlatih untuk mengidentifikasi sesuatu yang mencurigakan yang datang di perbatasan," ujarnya.
Diterbitkan Selasa 4 April 2017 Pukul 12:00 AEST oleh Farid M. Ibrahim dari berita berbahasa Inggris.