Kamis 06 Apr 2017 09:34 WIB

Komisioner KPU-Bawaslu Dinilai Minim Keterwakilan Perempuan

Komisi II DPR RI melakukan pemungutan suara untuk menentukan calon komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu)
Foto: Republika/Fauziah Mursid
Komisi II DPR RI melakukan pemungutan suara untuk menentukan calon komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Komisi II DPR Hetifah Saifudian menyesalkan minimnya keterwakilan perempuan dalam komposisi komisioner KPU dan Bawaslu terpilih, padahal dalam UU No 15 Tahun 2011 tentang Penyelenggara Pemilu, kuota 30 persen perempuan harus terpenuhi.

"Secara khusus, saya menyayangkan bahwa kuota 30 persen keterwakilan perempuan dalam penyelenggara Pemilu (KPU-Bawaslu) masih belum tercapai," kata Hetifah di Jakarta, Kamis (6/4).

Hetifah menjelaskan dalam Pasal 6 UU No 15 Tahun 2011 tentang Penyelenggara Pemilu disebutkan komposisi keanggotaan KPU, KPU Provinsi, dan KPU Kabupaten/Kota memperhatikan keterwakilan perempuan sekurang-kurangnya 30 persen. Menurutnya hasil pemungutan suara di Komisi II DPR pada Rabu (5/4) dini hari hanya terpilih satu perempuan baik di KPU maupun Bawaslu.

"Dari tujuh anggota KPU terpilih, hanya satu ada satu perempuan. Demikian juga dengan Bawaslu, dari lima nama yang terpilih hanya satu perempuan," ujarnya.

Ia berharap apabila Rancangan Undang-Undang Pemilu yang sedang dibahas dan mengusulkan penambahan jumlah anggota KPU-Bawaslu, ada calon-calon perempuan yang dapat mengisi posisi.

Namun Hetifah mengaku bangga bahwa perolehan suara terbanyak calon anggota Bawaslu adalah perempuan, Ratna Dewi Pettalolo dan berharap Bawaslu mendatang dipimpin oleh perempuan.

Sebelumnya, Komisi II DPR telah memilih tujuh orang komisioner KPU dan lima orang komisioner Bawaslu periode 2017-2022 melalui mekanisme pemungutan suara pada Rabu (5/4) dini hari, setelah melaksanakan uji kelayakan dan kepatutan selama dua hari.

Lima komisioner Bawaslu yang terpilih dengan suara tertinggi adalah Ratna Dewi Pettalolo sebanyak 54 suara, Mochammad Afifuddin meraup 52 suara, Rahmat Bagja dengan 51 suara, Abhan meraih 34 suara dan Fritz Edward Siregar sebanyak 33 suara.

Sementara itu untuk komisioner KPU, ada dua calon petahana yang kembali terpilih yaitu Hasyim Asy'ari dan Arief Budiman. Sedangkan Ida Budhiati Sigit Pamungkas, dan Ferry Kurnia Rizkiyansyah tidak lolos.

Ketujuh anggota KPU yang terpilih dengan perolehan suara tertinggi adalah Pramono Ubaid Tanthowi dan Wahyu Setiawan dengan memperoleh 55 suara, Hasyim Asy'ari dengan 54 suara, dan Ilham Saputra meraih 54 suara. Selain itu Viryan dengan 52 suara lalu diikuti oleh Evi Novida Ginting Manik yang memperoleh 48 suara dan Arief Budiman sebanyak 30 suara.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement