REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Dr. Evi Savitri Iriani
Dalam rangka sosialisasi teknologi penanganan pascapanen dan pengolahan bawang merah di Kabupaten Brebes, Badan Litbang Pertanian melalui Balai Besar Litbang Pascapanen menggelar acara sosialisasi dan pelatihan kepada petani bawang, Kelompok Wanita Tani, dan UMKM di Kabupaten Brebes.
Dalam acara yang juga bekerja sama dengan Dinas Pertanian Kabupaten Brebes dan Training Center Bawang Merah di Pakijangan, Bulakamba, Brebes ini dihadiri juga oleh Ditjen Horti, Perwakilan Bank Indonesia cabang Tegal, dan Dewan Bawang Indonesia.
Peserta selain mendapatkan materi pelatihan pengolahan juga mendapatkan pengetahuan mengenai Penanganan segar bawang merah.
Materi Instore Dryer yang sederhana disampaikan Dr. Siti Mariana Widayanti, materi pengemasan dan distribusi Bawang Merah oleh Dr. Setyadjit, dan materi olahan pasta bawang dan bawang merah kering dari Ermi Sukasih, MSi dan Sari Intan, STP, MSi.
Acara pelatihan dilakukan di training center untuk pembukaan dan teori. Sedangkan praktik dilakukan di unit olahan bawang merah di Klampok, Brebes.
Peserta sangat antusias dengan teknologi yang dikenalkan, karena selama ini banyak bawang-bawang dengan kualitas C yang kadang tidak diterima pasar bila dijual segar.
Dengan demikian mereka bisa memanfaatkan bawang kualitas tersebut untuk diolah menjadi pasta, bawang kering atau minyak bawang. Sehingga bisa meningkatkan nilai tambah dan menambah penghasilan.
Bank Indonesia telah melalukan pendampingan sejak 2015 dan kedepan merencanakan pembangunan pabrik olahan pasta bawang dengan kapasitas 1 ton/hari.
Pabrik ini diharapkan dapat menjalin sinergi dengan usaha rumah tangga sebagai pemasok bawang kupas atau bawang puree dan pabrik akan melanjutkan proses sterilisasi, pengemasan serta pemasarannya.