Kamis 06 Apr 2017 12:31 WIB

Trump Tuding Penasihat Keamanan Obama Lakukan Kejahatan

Rep: Puti Almas/ Red: Ani Nursalikah
Susan Rice, penasihat keamanan Presiden AS Barack Obama
Foto: AP
Susan Rice, penasihat keamanan Presiden AS Barack Obama

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengatakan mantan pejabat di masa pemerintahan pendahulunya, Barack Obama telah melakukan kejahatan. Ia adalah Susan Rice yang pernah menjadi penasihat keamanan nasional negara tersebut.

Tidak jelas apa kejahatan yang dimaksudkan oleh Trump. Bahkan, miliarder itu juga tak menujukkan bukti yang terkait dengan pelanggaran yang dilakukan oleh Rice saat masih memegang jabatannya.

Sebelumnya, Rice diduga pernah menargetkan tim kampanye Trump pada 2016. Ia saat itu diduga memanfaatkan jabatannya untuk menyelidiki hubungan tim kampanye pria berusia 70 tahun itu dengan sejumlah negara asing.

Rice dikatakan meminta intelijen AS untuk mencari tahu nama-nama dalam tim kampanye hingga transisi kepresidenan Trump yang terlibat. Ini disebut sebagai upaya membuka kemungkinan mereka dapat diawasi secara penuh, termasuk penyadapan saat melakukan percakapan dengan orang-orang tertentu diantaranya warga asing.

Selama ini, warga AS dilarang melakukan pengawasan dan kegiatan mata-mata terhadap setiap individu lainnya. Namun, hal itu disebut merupakan bagian dari pekerjaan inteljen di setiap negara.

Namun, tindakan Rice dinilai berbeda dan bukan hanya sekadar menjadi mata-mata. Trump menyebut bahwa perempuan berusia 52 tahun itu berusaha 'membuka kedok' dari tim transisi pemerintahannya.

"Bayangkan jika kami melihat sesuatu yang siginfikan seperti bagaimana Rusia, Cina, atau lainnya berusaha mengganggu proses politik ini," ujar Trump menjelaskan maksud dari 'membuka kedok' tersebut, dilansir The Independent, Kamis (6/4).

Trump juga sebelumnya menuduh Obama melakukan penyadapan di kediamannya di New York selama kampanye calon presiden 2016 lalu. Tidak jelas apakah di balik tudingan itu, ia turut meyakini Rice sudah memiliki peran dalam kejahatan yang ia maksudkan.

Direktur FBI James Comey yang memberikan kesaksian di hadapan Kongres AS mengatakan tidak memiliki bukti untuk mendukung tuduhan Trump. Selain itu, pejabat keamanan dan intelijen juga hampir seluruhnya sepakat bahwa Rice tidak pernah melakukan kesalahan selama menjabat sebagai penasihat keamanan nasional, terlebih kejahatan.

Rice dengan tegas membantah laporan yang mengatakan dirinya pernah menargetkan tim Trump. Ia menekankan ekalipun tidak pernah melakukan penyelidikan yang bertujuan menjatuhkan nama suami dari Melania tersebut.

Rice juga mengatakan dirinya dan Obama tidak pernah menggunakan anggota intelijen AS untuk kepentingan politik mereka. Ia menilai tuduhan itu sepenuhnya tidak berdasarkan fakta. "Tuduhan yang entah bagaimana mengatakan pemerintahan mantan presiden Obama memanfaatkan intelijen untuk tujuan politik benar-benar palsu," ujar Rice.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement