REPUBLIKA.CO.ID, PURWAKARTA -- Bupati Purwakarta H Dedi Mulyadi SH memiliki cara unik dalam menghormati atlet yang telah mengharumkan Indonesia di mata dunia. GOR Jaya Perkasa yang terletak di Jalan Purnawarman Timur, Desa Sindang Kasih, Kecamatan/Kabupaten Purwakarta, dalam waktu dekat akan dilengkapi Diorama Digital yang menceritakan tentang sejarah panjang dunia olahraga di Indonesia.
Tidak hanya itu, GOR Jaya Perkasa pun akan dijadikan sasana tinju. Saat ini, GOR tersebut hanya digunakan sebagai fasilitas olahraga. Rencana itu diungkapkan Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi saat menerima kunjungan mantan juara tinju dunia Chris Jhon di rumah dinasnya, Jalan Gandanegara No 25, Purwakarta, belum lama ini.
"Kita akan abadikan juga tokoh-tokoh tinju Indonesia di sana, akan dibuatkan patung lilinnya seperti di Museum Madame Tussaud. Jadi ada Ellyas Pical, Nico Thomas, Chris Jhon bahkan Muhammad Ali,’’ kata Dedi.
Menyikapi rencana bupati Purwakarta itu, Chris Jhon sangat mengapresiasinya. Dirinya berharap, museum tersebut dapat meningkatkan gairah olahraga di Indonesia terutama tinju.
Diakui Chris Jhon, rencana museum tersebut akan menjadi yang pertama di Indonesia. Oleh karena itu, petinju yang dijuluki ‘The Dragon’ itu berharap agar pembangunannya segera direalisasikan.
Kata Chris Jhon, potensi tinju di Indonesia sebenarnya cukup baik. Namun, papar dia, saat ini Indonesia masih kekurangan petinju. Ke depannya, lanjut dia, cabang olah raga tinju dapat menjadi daya tarik bagi generasi muda, termasuk anak-anak di Purwakarta. ‘’Saya apresiasi program Kang Dedi,’’ ujarnya.
Soal pembibitan atlet tinju di Kabupaten Purwakarta, Dedi menyambut baik harapan Chris Jhon. Kata dia, sasana tinju yang nantinya berada di GOR Jaya Perkasa dapat diisi oleh pelajar Purwakarta yang selama ini sering tawuran.
"Agar energi mereka tersalurkan, mereka bisa latihan tunju di sasana itu. Bila perlu undang orang tua dan gurunya sambil disaksikan juga oleh Chris Jhon,’’ tutur Dedi. Diakui dia, penyediaan sasana tinju merupakan upaya Pemkab Purwakarta dalam menyalurkan bakat anak muda di Purwakarta.
Dipaparkan Dedi, bagi anak-anak yang pernah terlibat tawuran, tampaknya akan sangat cocok menjadi atlet tinju. Kata dia, anak-anak tersebut memiliki energi yang tepat jika disalurkan untuk kegiatan olah raga tinju.
Selain mengembangkan olah raga tinju, ungkap Dedi, hadirnya Diorama Digital tentang perjalanan tinju merupakan salah satu ekspresi Pemkab Purwakarta dalam menghormati pahlawan tinju di Tanah Air. Kata dia, bangsa ini tidak boleh lupa bahwa Indonesia pernah berjaya di kancah dunia melalui atlet tinjunya.
Masih dikatakan Dedi, dalam waktu dekat di daerahnya akan berlangsung Festival Bela Diri Dunia pada Jumat (21/4) mendatang. Pihaknya akan kembali mengundang Chris Jhon untuk mengisi segmen performance art. Selain menampilkan teknik tinju dunia, menurut Dedi, mantan juara tinju versi Badan Tinju Dunia (WBA) tersebut akan menampilkan teknik bela diri Wushu.