Kamis 06 Apr 2017 13:44 WIB

Industri Halal tak Sebatas Makanan dan Minuman, Apa Saja?

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Nur Aini
Indonesia mengikuti pameran Malaysia International Halal Showcase (MIHAS) 2017 di Kuala Lumpur,  pada 5-8 April.
Foto: Republika/Iit Septyaningsih
Indonesia mengikuti pameran Malaysia International Halal Showcase (MIHAS) 2017 di Kuala Lumpur, pada 5-8 April.

REPUBLIKA.CO.ID,KUALA LUMPUR -- Pemerintah Malaysia menyatakan, industri halal kini tidak hanya fokus pada makanan dan minuman. Seiring banyaknya permintaan, industri halal meluas ke komestik, obat-obatan, dan pariwisata.

"Permintaan yang semakin meluas terhadap produk halal nonfood membuat produk juga semakin berkembang. Hanya saja itu tidak dibarengi dengan pertumbuhan penyediaan produk yang juga meningkat," ujar Deputi Perdana Menteri Ahmad Zamidi Hamidi, di Kuala Lumpur, Kamis(6/4).

Ia menyebutkan, baru sedikit negara yang memproduksi beragam produk halal di antaranya Malaysia, Thailand, dan Australia. Karena itu, menurutnya penting untuk menciptakan beragam produk halal di berbagai area, mengingat penyebaran Muslim juga cukup banyak di setiap negara.

Meski begitu, ia mengimbau agar kualitas produk juga tetap dijaga. "Industri halal global terus menghadapi tantangan, termasuk menjelaskan mengenai kehalalan itu sendiri pada dunia. Selain menentukan standar halal yang berlaku bagi semua negara, tantangan besar lainnya adalah menjaga integritas kehalalan," ujarnya. Ahmad menambahkan kini ada lebih dari 200 badan sertifikasi halal di dunia.

Saat ini, Ahmad mengatakan,  pemerintah Malaysia berfokus pada pendekatan yang lebih holistik atau disebut 'Halal Eco System'. Pendekatan itu diadopsi Malaysia untuk membuat aktivitas halal yang semakin banyak termasuk perbankan, logistik, pariwisata, takaful, dan lainnya yang mendukung gaya hidup halal.

"Kini kita telah memasuki fase implementasi halal master plan. Menjadi pusat untuk perdagangan dan inovasi untuk industri halal terpilih," ujarnya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement