Kamis 06 Apr 2017 15:29 WIB

Pesawat Militer AS di Aceh Selesai Diperbaiki

Pesawat Militer Amerika Serikat, United States Air Force, bersama penumpangnya berada di area parkir bandara seusai mendarat darurat di Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda, Blang Bintang, Kabupaten Aceh Besar, Aceh, Jumat (24/3).
Foto: Antara/Ampelsa
Pesawat Militer Amerika Serikat, United States Air Force, bersama penumpangnya berada di area parkir bandara seusai mendarat darurat di Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda, Blang Bintang, Kabupaten Aceh Besar, Aceh, Jumat (24/3).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH -- Perbaikan terhadap kerusakan mesin pesawat militer Amerika Serikat (AS) yang mendarat darurat di Aceh 24 Maret 2017 telah selesai.

"Perbaikan mesin pesawat militer AS sudah selesai dilakukan dengan mengganti mesin pesawat yang rusak tersebut dengan yang baru," kata Danlanud Sultan Iskandar Muda Kolonel Pnb Suliono di Blangbintang, Aceh Besar, Kamis.

Selanjutnya, kata dia, pesawat militer AS itu akan segera meninggalkan Aceh. Saat ini, mereka sedang mengurus izin penerbangan. Dan diperkirakan, Jumat (7/4) pagi, pesawat itu lepas landas dari Bandara Sultan Iskandar Muda, Aceh Besar.

"Namun, kami belum menerima informasi ke mana tujuan pesawat tersebut selanjutnya. Apakah melanjutkan perjalanan ke Jepang atau kembali ke pangkalan di Diego Gargia, atau kembali ke Amerika Serikat," ujar dia.

Terkait mesin rusak yang digantikan dengan mesin baru, Kolonel Pnb Suliono menyebutkan, mesin tersebut nantinya dijemput pesawat lain. Namun, pihaknya belum mengetahui kapan pesawat menjemput mesin rusak itu mendarat di Aceh.

"Mesin rusak itu masih di Bandara Sultan Iskandar Muda. Mesin rusak itu dijaga dua personel militer AS. Kami belum tahu kapan jadwal penjemputannya," ungkap Kolonel Pnb Suliono.

Sebelumnya, pesawat militer AS jenis Boeing 707 mendarat darurat di Bandara Sultan Iskandar Muda, Aceh Besar, setelah satu dari empat mesinnya mengalami kegagalan dan terbakar.

Pesawat dengan kode penerbangan WC-135C itu mendarat darurat pada Jumat 24 Maret 2017 sekitar pukul 13.20 WIB. Tidak ada insiden apapun ketika pesawat tersebut mendarat.

Pesawat mengakut delapan personel militer dan 12 kru tersebut dalam penerbangan dari Diego Gargia, pangkalan militer AS di kepulauan Samudra Hindia tujuan Jepang.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement