REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menjelang berlangsungnya Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta, Daftar Pemilih Tetap warga Rusun Rawa Bebek yang termasuk dalam kelurahan Pulo Gebang, Jakarta Timur, telah diperbaiki. Ketua Panitia Pemilihan Suara (PPS) Pulo Gebang, Alkoni menyatakan, pihaknya telah menerima dan memperbaharui data pemilih warga Rusun Rawa Bebek.
Petugas Pemutkhiran Data Pemilih (PPDP) Pulo Gebang telah mendata tambahan pemilih. Pasalnya, pada Februari lalu ratusan warga Rusun Rawa Bebek tidak termasuk dalam DPT.
Menurut Alkoni, saat ini terdapat 1.006 data pemilih yang masuk. Selain itu, masih ada tambahan data pemilih sekitar 245 warga yang dikumpulkan oleh petugas RT dan RW, lalu disortir oleh PPDP Pulo Gebang. "Dari RT dan RW ada ratusan data tambahan, lalu kita sortir, ternyata banyak data yang sudah masuk, hasilnya tambahan 245," kata Alkoni di Kantor Kelurahan Pulo Gebang, Kamis (6/4).
Dari tambahan tersebut, kata Alkoni, daftar pemilih berjumlah total 1.251. Jumlah warga tersebut akan dibagi ke dua Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang disiapkan PPS Pulo Gebang, yakni TPS 140 dan 141.
Alkoni menuturkan, 718 warga akan menggunakan hak suara di TPS 140. Sisanya, sebanyak 535 pemilih akan menggunakan suaranya di TPS 141. "TPS dibagi dua karena aturannya dalam satu TPS maksimal 800 pemilih," kata Alkoni.
Jumlah itu, menurut Alkoni, masih bisa berkurang. Hal itu disebabkan karena kemungkinan kesalahan input data maupun nama pemilih ganda. Namun jumlahnya dipastikan tidak akan banyak. "Kesalahan sedikit itu kan mungkin saja, tapi paling hanya 10 atau 20 nama saja, biasanya karena ganda atau terdaftar di daerah lain," kata dia.
Menurut Alkoni, pengumpulan data menjelang Pilkada DKI Jakarta putaran kedua ini lebih mudah. Hal ini karena petugas RT dan RW sudah terbentuk dengan jelas di Rusun Rawa Bebek. Pihak PPS Pulo Gebang dan petugas RT dan RW bersinergi bekerja sama mengumpulkan pemilih yang belum terdaftar.
Sebelumnya, pada Februari, daftar pemilih tetap hanya berjumlah 710. Menurut Alkoni, pihaknya sudah berusaha maksimal dalam mendata daftar pemilih. Namun, saat menjelang pilkada putaran pertama, Alkoni mengaku kesulitan karena psikologis warga Rusun Rawa Bebek yang baru saja pindah dari Bukit Duri.
"Saat itu jiwa warga masih tertinggal di Bukit Duri, kita yang mendata jadi kesulitan karena warga masih labil dan sensitif" ujar Alkoni.
Namun kali ini, pihaknya berusaha ekstra. Dengan didukung kesungguhan petugas RT dan RW serta antusiasme warga terhadap pilkada, pengumpulan data dilakukan dengan semangat meski tidak ada anggaran khusus untuk hal itu. "Semoga lancar pilkada ini, kita pastikan siap!" kata Alkoni.