REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel), Alex Noerdin sempat mendapat julukan The Haze Governor atau gubernur kabut asap pada 2015, lalu. Saat itu, kebakaran hutan dan lahan melanda Indonesia yang kabut asap melanda negara tetangga Singapura.
Namun, saat Gubernur Alex Noerdin berada di Singapura pada Kamis (6/4), julukan tersebut sudah berganti. Dalam siaran pers Biro Humas Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumsel menyebutkan orang nomor satu di Sumsel tersebut mendapat julukan baru The No Fire Governor atau Gubernur Tanpa Asap.
Menurut Kepala Biro Humas Pemprov Sumsel, Teddy Meilwanysah, Alex Noerdin berada di Singapura menghadiri The 4th Singapore Dialogue on Sustainable World Resources. "Dia menjadi keynote speaker pada acara tersebut,” katanya.
Alex Noerdin merupakan satu-satunya gubernur dari Indonesia yang diundang karena dinilai berhasil mengajak mitra swasta, LSM bersama pemerintah mengatasi kebakaran lahan dan hutan (karhutla) dan kegiatan Green Growth.
Para peserta dialog memuji keberanian Alex Noerdin yang mengajak mitra internasional untuk dapat bersama berdiskusi di Palembang pada The 1st Asia Bonn Challenge High Level Roundtable Meeting yang akan berlangsung 9-10 mei mendatang di Sumatera Selatan.
Alex Noerdin menjelaskan tentang penanggulangan kebakaran hutan dan lahan di Sumatera Selatan. Gubernur Sumsel menjelaskan tentang upaya pemerintah provinsi melibatkan stakeholder yang ada untuk bersama merestorasi lahan yang rusak.
“Saat ini tercatat 2.700 lembaga independen menjangkau sekitar 5.500 hektar lahan yang ada di Sumatera Selatan terlibat dalam upaya restorasi. Ini merupakan organisasi independent terbesar di dunia,” ujarnya.