Jumat 07 Apr 2017 15:08 WIB

Berbagi 1.000 Nasi Bungkus untuk Jamaah Shalat Jumat dan Dhuafa

Mumtazza (akhwat mualaf center yogyakarta) tengah membungkus nasi guna dibagikan kepada jamaah shalat jumat dan dhuafa.
Foto: Dok. MCY
Mumtazza (akhwat mualaf center yogyakarta) tengah membungkus nasi guna dibagikan kepada jamaah shalat jumat dan dhuafa.

REPUBLIKA.CO.ID,REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mualaf Center Yogyakarta dan Mumtaza (Akhwat Mualaf Center Yogyakarta) bersama akhwat mualaf menjalankan program berbagi 1.000 Nasi Bungkus setiap Jumat. Program ini menyasar tak hanya jamaah shalat Jumat tetapi juga dhuafa.

Pembina Mumtaza dan Penggagas program berbagi 1.000 Nasi Bungkus, Ustazah Robika Hastuti mengungkap, program nasi bungkus ini merupakan sarana menunjukan bahwa Islam adalah kebersamaan dan kekeluargaan. Karena itu, mualaf dilibatkan.

"Dengan kebersamaan tersebut akan membuat eratnya persaudaraan ini, mereka (mualaf dan dhuafa) sungguh saudara kita yang harus dirangkul," ungkap Ustazah Robika Hastuti dalam pesan singkatnya kepada Republika.co.id, Jumat (7/4).

Sudah setahun, tepatnya awal Januari 2016, program berbagi 1.000 nasi bungkus ini berjalan. Suasana kebersamaan semakin kuat. Geliat dakwah pun berjalan penuh semangat.  Aktivis Islam Lintas Harokah turut membantu program tersebut dengan menyalurkan nasi bungkus ke setiap titik strategis di Yogyakarta.

"Pesan moral berbagi nasi bungkus ini bukan hanya memakmurkan masjid namun sebagai bentuk rasa syukur semakin banyak mualaf di Yogyakarta, utamanya akhwat," tuturnya. 

Sekjen Mualaf Center Yogyakarta, Muhammad Amrullya berharap program Berbagi 1.000 Nasi Bugkus ini dapat mempererat tali ukhuwah umat Islam. Juga menjadi contoh guna memakmurkan masjid. "Kami berharap hal seperti ini dapat di terlaksana di daerah luar Yogyakarta pula," kata dia.

Pada April 2017 ini, tepat 3 tahun Mualaf Center Yogya berdiri. Selama berdakwah, sudah terdata 280 orang bersyahadat dihadapan MCY. 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement