Jumat 07 Apr 2017 16:52 WIB

Mensos Ajak Sineas Muda Angkat Film Bertema Sosial

Rep: Febrianto Adi Saputro/ Red: Andi Nur Aminah
 Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa
Foto: ROL/Fakhtar K Lubis
Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa mengingatkan sineas muda Indonesia konsisten dalam berkarya dan menghadirkan film-film berkualitas dan mengangkat tema yang menarik. "Jadi tidak hanya mengedepankan horor dan menyerempet eksploitasi seks semata," ungkap Khofifah disela-sela acara nonton bersama film Kartini di Studio XXI Plaza Senayan, Jumat (7/4).

Berdasarkan rilis yang diterima oleh Republika.co.id, beragamnya tema, kata Khofifah, dapat membuat gairah perfilman Indonesia semakin baik, produktif dan berkualitas. Menurutnya, tema-tema sosial sangat jarang diangkat. Berbeda dengan tema cinta yang begitu mudah dijumpai. 

Padahal tema sosial, lanjutnya, cukup menarik karena mampu membangun kepedulian sosial, setia kawan, kepahlawanan, dan lain sebagainya. Khofifah mengatakan, film bisa menjadi alat kampanye sosial efektif jika disajikan secara kreatif dan kekinian. 

"Film seperti Laskar Pelangi atau Habibie Ainun tidak hanya menarik untuk ditonton, tapi banyak pesan moral yang bisa diambil dari tiap scene. Termasuk film Kartini yang hari ini saya tonton karena sarat pesan pendidikan dan nilai-nilai perjuangan kesetaraan serta emansipasi" ujarnya. 

Khofifah mengungkapkan, jika dikontekskan dengan era kekinian, Kartini-Kartini Indonesia harus menjadi perempuan yang sehat, cerdas, dan peduli kepada yang lemah tanpa meninggalkan kodratnya. 

Dia menambahkan, ini menjadi penting karena perempuan adalah pondasi dan ibu bangsa. Hal ini bukan isapan jempol, mengingat setiap perempuan adalah guru dan pengajar, minimal bagi anaknya sendiri.

"Ibu adalah madrasah pertama dan utama bagi anak. Peran ini sangat fundamental karena akan berimplikasi kepada ketahanan keluarga yang tentunya bermuara pada ketahanan nasional," imbuhnya.  

Dalam kesempatan tersebut, Khofifah juga memuji alur cerita film Kartini garapan sutradara Hanung Bramantyo yang menurutnya sangat runtut, dan mampu memainkan emosi penonton. "Filmnya bagus, banyak pesan dan nilai perjuangan perempuan dalam meraih kesempatan pendidikan dan kesantunan yang bisa diambil oleh generasi muda. Banyak-banyak baca buku dan menulis," ujarnya. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement