Jumat 07 Apr 2017 18:47 WIB

Pendekatan Marketing tidak Relevan Lagi untuk Bisnis Keuangan Syariah

Red: Irwan Kelana
Perencana keuangan Ahmad Gozali (kiri) tampil pada talk show
Foto: Dok Ahmad Gozali
Perencana keuangan Ahmad Gozali (kiri) tampil pada talk show "Bisnis Secara Syariah" dalam rangka Al Azhar Expo 65 di Jakarta, Jumat (7/4/2017).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Yayasan Pesantren Islam (YPI) Al Azhar genap berusia 65 tahun pada 7 April 2017. HUT ke-65 tahun diisi dengan rangkaian kegiatan. Puncaknya adalah Al Azhar Expo 65 yang digelar di halaman Masjid Al Azhar Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat-Ahad, 7-9 April 2017.

Salah satu rangkaian event Al-Azhar Expo 65 adalah talkshow "Berbisnis Secara Syariah" yang menampilkan mantan dirut BNI Syariah Imam Saptono dan perencana keuangan Ahmad Gozali.

Imam Saptono membawa visi menjadikan ekonomi syariah sebagai mainstream ekonomi. Bukan lagi ekonomi alternatif. Dengan bersumber pada Quran dan Sunnah, bukan sekedar akal. "Akal dipakai kalau sudah ada iman," kata Imam.

Menurut Imam, industri perbankan syariah dan lembaga sosial ziswaf harus berjalan beriringan dan saling melengkapi. “Bank syariah idealnya mengajak nasabahnya untuk membayar zakat, sedekah dan wakaf. Dan lembaga sosial juga mengingatkan agar dana zakat yang dibayarkan bukan hasil riba,” tutur Imam.