REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Otoritas Rusia mengatakan telah menahan sejumlah orang diduga kaki tangan pelaku peledakan di stasiun bawah tanah St Petersburg.
Hal tersebut disampaikan kantor berita Interfax dengan mengutip sumber penegak hukum, Kamis (6/4). Interfax mengatakan para tersangka yang terkait dengan pengebom bunuh diri sedang diverifikasi.
Komite investigasi negara Rusia dilaporkan telah menemukan beberapa petunjuk di tempat tinggal kaki tangan terduga pengebom.
Ledakan di metro tersebut menewaskan 11 orang dan melukai 45 orang lainnya. Presiden Rusia Vladimir Putin sedang berada di kota tersebut saat ledakan terjadi dan langsung mengunjungi lokasi kejadian pada Senin malam.
Penyidik menggambarkan insiden ini sebagai aksi teror. Perdana Menteri Dmitry Medvedev juga menyebut ledakan itu adalah serangan teroris. Namun Putin masih menyebut semua kemungkinan masih diselidiki, termasuk terorisme.