REPUBLIKA.CO.ID,UNGARAN -- Pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) akan melakukan percepatan pembersihan gulma air danau alam Rawapening, di Kabupaten Semarang, Jawa Tengah.
Upaya percepatan akan dilakukan dengan penambahan sejumlah alat pembersih enceng gondok yang akan ditempatkan di sejumlah titik baru, di Rawapening. Hal ini untuk mengoptimalkan proses pembersihan yang sekarang telah berlangsung.
"Saat ini kita sudah operasionalkan delapan alat, yang mampu membersihkan hamparan enceng gondok 1 hektare per hari," kata Menteri PUPR, Basuki Hadimoeljono, saat meninjau proses pekerjaan pembersihan enceng gondok, di Jembatan Biru, Dusun Sumurup, Kelurahan Asinan, Kecamatan Tuntang, Jumat (7/4).
Rencananya, jelas Basuki, Kementerian PUPR akan menambah alat pembersih enceng gondok di dua sampai empat titik lokasi baru, di Rawapening, yang saat ini masih terus ditentukan lokasinya.
Ia juga menjelaskan, Pemerintah Presiden Jokowi terus memperkuat program ketahanan air melalui pembangunan --minimal-- 49 bendungan baru. Yang terbesar bendungan Jatigede dengan kapasitas 1 miliar meter kubik air. Sementara danau alam Rawapening ini kapasitasnya jauh lebih besar dari Jatigede.
Saat ini persebaran gulma enceng gondok di Rawapening mencapai 800 hektare. Jika dibiarkan danau alam yang besar ini akan kehilangan fungsi ekologi, fungsi ekonomi dan fungsi sosialnya.
"Sehingga percepatan pembersihan enceng gondok menjadi penting guna mengembalikan fungsi sumber daya alam ini bagi kemaslahatan masyarakat yang ada di sekitarnya," lanjut Menteri PUPR.