REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo melakukan kunjungan kerja ke Pondok Pesantren Kholifatulloh Singo Ludiro, Kecamatan Mojolasan, Kabupaten Sukoharjo, Sabtu (8/4). Dalam kesempatan ini, Jokowi menjelaskan pandangannya terkait hubungan antara agama dengan kehidupan bernegara.
Jokowi menyampaikan tidak ingin memisahkan nilai-nilai agama dalam politik. "Jangan sampai agama dipolitisasi menjadi komoditas,” kata Jokowi, berdasarkan rilis resmi Istana.
Agama, menurut Presiden, merupakan faktor penting dalam politik karena setiap keputusan kebijakan harus dilandasi dengan nilai-nilai kejujuran, nilai-nilai moralitas yang ada dalam setiap agama. Oleh karenanya, politik dan agama harus beriringan dalam konteks yang benar.
Kebijakan diimbangi dengan nilai spiritualitas, nilai pengabdian, dan nilai-nilai yang diajarkan agama. "Itulah sambungnya politik dan agama," ucapnya.
Presiden mengingatkan agar pernyataan jangan dicampuradukkan politik dan agama tidak disalahartikan. "Jangan dibelokkan. Masa politik tidak boleh dihubungkan dengan agama," kata Presiden.
Presiden Joko Widodo hadir di Pondok Pesantren Kholifatulloh Singo Ludiro untuk meresmikan masjid dan gedung sholawat. Dalam kesempatan ini, Jokowi berharap agar para santri dari Pondok Pesantren Kholifatulloh Singo Ludiro tidak hanya pintar mengaji, tapi juga memiliki pendidikan yang baik dan dibekali keterampilan vokasional.