REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komite Wasit Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) akan mengawasi kinerja wasit dan asisten wasit Liga 1 melalui siaran langsung di televisi.
"Kami awasi langsung dari televisi dan memberikan catatan-catatan untuk kejadian-kejadian penting," ujar anggota Komite Wasit PSSI Yesayas Leihitu, Sabtu (8/4).
Jika ditemukan ada kejanggalan atau kesalahan dalam pengambilan keputusan sepanjang laga, Komite Wasit akan langsung menindaklanjutinya. Perangkat pertandingan yang bertugas akan dipanggil setelah komite memeriksa dengan saksama rekaman laga.
"Lalu kami di komite akan berunding dan selanjutnya memutuskan sanksi. Bisa saja wasitnya diistirahatkan selama seminggu atau diberikan hukuman lain, tergantung tingkat kesalahannya," tutur Yesayas.
Untuk bisa berkiprah di Liga 1, wasit harus lolos seleksi yang diadakan oleh Komite Wasit PSSI pada Senin (10/4). Ada 100 wasit, terdiri dari 45 wasit dan 55 asisten wasit, yang mengikuti ujian tersebut. Sayangnya, seperti diungkapkan Ketua Departemen Wasit PSSI Ngadiman Asri, operator liga PT Liga Indonesia Baru (LIB), belum memberitahukan kebutuhan wasit kepada Departemen maupun Komite.
Yesayas melanjutkan, di Liga 1, setiap wasit akan digaji Rp5 juta per-laga dan asisten mendapat Rp2,5 juta per-pertandingan. Jumlah ini sama untuk semua laga.
Sementara itu untuk Liga 2, Komite Wasit memanggil 160 orang perangkat pertandingan untuk diseleksi. Belum bisa dipastikan kapan penyaringan diadakan, tetapi Yesayas menuturkan lokasi seleksi berada di Bandung.