Ahad 09 Apr 2017 03:22 WIB

Truk Tabrak Toko di Stockholm, Diduga Aksi Terorisme

Rep: Aziza Fanny Rahmawati/ Red: Andri Saubani
Seorang wanita meletakkan karangan bunga di depan sebuah toko di Ahlens, Sabtu (8/4). Aksi ini sebagai bentuk simpati atas peristiwa terorisme di Stockholm.
Foto: AP Photo/Markus Schreiber
Seorang wanita meletakkan karangan bunga di depan sebuah toko di Ahlens, Sabtu (8/4). Aksi ini sebagai bentuk simpati atas peristiwa terorisme di Stockholm.

REPUBLIKA.CO.ID, STOCKHOLM—Seorang pria berusia 39 tahun dan berkewarganegaraan Uzbekistan ditahan dan menjadi tersangka sebagai pengemudi truk pengantar bir yang menyeruduk keramaian di Stockholm Pusat. Kejadian ini menewaskan empat orang dan 15 orang terluka dalam serangan teror ini.

Menurut intelijen Swedia, tersangka diketahui sebagai sosok yang tidak memiliki hubungan langsung dengan kelompok ekstrimis. Tersangka diduga menabrak pejalan kaki di daerah pertokoan dan menabrak sebuah toko pada Jumat (7/4).

“Tidak ada bukti yang mengindikasikan kami menangkap orang yang salah. Justru dugaan semakin menguat setelah dilakukannya investigasi,” ujar Kepala Kepolisian Nasional Swedia Dan Eliasson, pada konferensi pers, Sabtu (8/4). Tersangka ditahan pada Jumat malam atas dugaan terorisme, dan diduga melakukan aksinya seorang diri.

“Kami masih belum dapat menemukan apakah aksi ini dilakukan oleh lebih dari satu orang,” ujar Eliasson. Kuasa hukum tersangka, Johan Eriksson, mengatakan kepada Reuters bahwa dirinya sudah bertemu tersangka pada Sabtu (8/4). Namun, ia enggan memberikan penjelasan lebih lanjut mengenai kliennya.

Pihak kepolisian pun tidak memberikan identitas nama tahanan tersebut. Namun mengatakan bahwa tersangka berasal dari Republik Uzbekistan. Eliasson mengatakan bahwa terdapat kemiripan antara peristiwa ini dengan peristiwa serangan bulan lalu di London, di mana enam orang meninggal, termasuk pelaku yang menabrak para pejalan kaki di atas jembatan.

Kendaraan juga dijadikan sebagai senjata di Nice dan Berlin tahun lalu dalam serangan yang dilakukan oleh ISIS. Otoritas lokal setempat di Stockholm, mengatakan bahwa 10 orang korban termasuk di antaranya anak-anak, masih dalam perawatan di rumah sakit. Sedangkan dua orang dewasa dalam penanganan intensif.

Masyarakat Swedia akan mengadakan perkabungan selama satu menit pada Senin (10/4) siang sebagai penghormatan terhadap korban meninggal. Pihak Kepolisian mengatakan bahwa saat ini masih bersiaga dan melakukan penjagaan untuk mencegah terjadinya serangan serupa.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement