Ahad 09 Apr 2017 04:33 WIB

Gaji Dipotong, Ribuan Karyawan di Gaza Lakukan Demonstrasi

Rep: Aziza Fanny Rahmawati/ Red: Andri Saubani
Para pekerja mengantre di dekat ATM di Kota Gaza, Rabu (5/4) untuk menarik gaji bulanan mereka. Pemerintah Otoritas Palestina memotong gaji karyawan sipil sebesar 30 persen.
Foto: AP Photo/Adel Hana
Para pekerja mengantre di dekat ATM di Kota Gaza, Rabu (5/4) untuk menarik gaji bulanan mereka. Pemerintah Otoritas Palestina memotong gaji karyawan sipil sebesar 30 persen.

REPUBLIKA.CO.ID, GAZA—Ribuan pekerja Otoritas Palestina melakukan demonstrasi di Gaza City sebagai bentuk protes melawan kebijakan Otoritas Palestina yang memotong jumlah gaji secara drastis untuk para pekerja di Gaza.

Para demonstran berkumpul di Al-Saraya Square di pusat Gaza City pada Sabtu (8/4).

Demonstrasi ini merupakan yang terbesar semenjak potongan gaji sebesar 30 persen diumumkan. Demonstrasi ini menuntut pemimpin Otoritas Palestina, yaitu Perdana Menteri Rami Hamdallah dan Menteri Keuangan Shukri Bishara untuk mengundurkan diri. “Saya memiliki banyak sekali tanggung jawab keuangan. Dan tanpa gaji, saya bisa masuk penjara,” ujar Rami Abu Abdu, seorang ayah dari delapan orang anak kepada Al Jazirah.

“Anak-anak saya bergantung kepada penghasilan saya. Jika Presiden tidak mencabut kebijakan ini, kami semua akan berakhir di penjara karena kami tidak sanggup membayar hutang kami,” ujar Rami, yang ditujukan kepada Presiden Mahmoud Abbas.

Tashon al-Astal mengatakan kepada Agensi Berita Ma’an basis Bethlehem, bahwa pemotongan gaji ini akan memperparah perekonomian Gaza yang sudah buruk. “Ini adalah bentuk pengepungan yang lain, setelah pengepungan yang sudah dilakukan oleh okupasi Israel,” ujarnya.

Pemerintahan Otoritas Palestina di Ramallah mengatakan, pemerintah terpaksa memotong gaji terhadap karyawan sipil karena wilayah Jalur Gaza yang terkepung oleh Israel. Jumlah bantuan luar negeri juga berkurang.

Protes telah dimulai sejak awal pekan ini setelah pekerja Otoritas Palestina mendapatkan gaji mereka untuk bulan Maret dengan potongan sebesar 30 persen. Pengepungan yang dilakukan Israel terhadap Gaza selama satu dekade, telah sangat merusak dan memperparah perekonomian di wilayah tersebut.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement