Ahad 09 Apr 2017 07:22 WIB

Zakir Naik Bantah Ceramahnya Memecah Belah

Rep: Fuji Pratiwi/ Red: Indira Rezkisari
Dr Zakir Naik
Foto: Republika/Edi Yusuf
Dr Zakir Naik

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Dr Zakir Naik membantah tudingan sebagian pihak ceramahnya memecah belah. Ia menyebut yang dilakukannya justru mengajarkan yang terlupa.

Dalam ceramah umum bertema Kesamaan Islam dengan Kristen di Stadion Patriot Candrabhaga Bekasi, Sabtu (8/4) malam, Zakir Naik menjelaskan, ceramahnya kali ini di Bekasi untuk menyampaikan persamaan Islam dan Kristen yang tidak diajarkan belakangan ini. Tujuannya adalah untuk mendekatkan Islam dengan Kristen.

Ia tahu, ada yang berpikir ceramahnya kemana-mana untuk memecah belah. Padahal bukan itu tujuan Zakir Naik. ''Tugas saya adalah menyatukan atas nama kemanusiaan. Mengajarkan apa yang terlupa. Agama harus diajarkan,'' kata Zakir.

Kalau mau belajar Kristen, ia menyarankan untuk membaca Injil bukan melihat pemeluknya. Pun sebaliknya terhadap Islam. Belajar Islam dengan membaca Alquran, bukan melihat pemeluknya.

Yang ia lakukan adalah mencoba menghilangkan miskonsepsi Islam dan Kristen. Ia mencoba mengajak semua untuk lebih dekat dengan skrip asli kedua agama.

Islam berasal mata dari salaam yang berarti damai dan aslam yang berarti berserah kepada Allah. Mereka yang berserah pada Allah disebut Muslim.

Sementara kata Kristen, hanya ada dalam satu versi kitab yakni Book of Acts dimana Isa AS (Yesus) menyebut satu kelompok kecil pengikutnya sebagai Kristian. Maka Kristian adalah pengikut Isa AS.

Banyak yang menyebut Islam agama baru yang dibentuk Muhammad 1.400 tahun lalu. Faktanya, Islam adalah agama yang ada sejak peradaban manusia bermula dan Muhammad adalah nabi terakhir.

Allah SWT mengirimkan nabi untuk setiap bangsa, 25 nama nabi dan rasul yang disebut Alquran. Bukan Muslim bila tak percaya Isa AS. ''Seorang Muslim harus percaya Isa lahir tanpa intervensi manusia, percaya ia menghidupkan orang mati. Banyak kesamaan Islam dengan Kristen,'' kata Zakir.

Ada 124 ribu nabi yang Allah turunkan meski hanya 25 yang disebut dalam Alquran. Para nabi dikirim untuk periode waktu dan kaum tertentu. Isa dikirim untuk Bani Israil, hanya untuk keturunan Yahudi. Rasulullah dikirim untuk semua manusia dan selamanya sampai akhir dunia.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement