Ahad 09 Apr 2017 08:21 WIB

PM Swedia Marah Akibat Pengaturan Duduk Siswa Muslim di Bus

Rep: Marniati/ Red: Indira Rezkisari
Perdana Menteri Swedia Stefan Löfven.
Foto: AP
Perdana Menteri Swedia Stefan Löfven.

REPUBLIKA.CO.ID, STOCKHOLM -- Perdana Menteri Swedia Stefan Löfven marah dengan tindakan sebuah sekolah Muslim di Swedia yang memisahkan bus sekolah bagi siswa perempuan dan laki-laki. Peristiwa ini diketahui setelah salah seorang penyiar televisi swasta merekam siswa sekolah dasar di Stockholm yang dikelola Al-Azhar dimana anak laki-laki terlihat memasuki kendaraan dari depan dan gadis-gadis dari belakang.

“Saya rasa ini adalah tindakan tercela. Ini tidak menggambarkan identitas Swedia,” ujar Perdana Menteri Stefan Löfven seperti dilansir dari laman Independent.

Menurut Stefan Löfven, di Swedia semua siswa menggunakan bus sekolah secara bersama. Tidak peduli apakah ia seorang gadis atau anak laki-laki, wanita atau pria.

Wakil kepala sekolah, Roger Lindquist mengatakan peristiwa ini adalah sebuah kesalahan. Ia menjelaskan kebijakan tersebut bukanlah kebijakan dari manajemen sekolah. "Setelah melihat videonya, tentu saja saya dan kepala sekolah tidak mendukung," katanya.