Ahad 09 Apr 2017 12:11 WIB

Zakir Naik: Injil Juga Mengajarkan Tauhid

Rep: Fuji Pratiwi/ Red: Ilham
Ulama asal India Zakir Naik.
Foto: ANTARA
Ulama asal India Zakir Naik.

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Ada banyak kesamaan antara Islam dan Kristen secara umum. Zakir Naik menyebut, sebenarnya Kristen pun mengajarkan tauhid, keesaan Tuhan.

Dalam ceramah umum bertajuk Similarity Between Islam and Christianity, Zakir Naik mengatakan, Islam didirikan atas lima pilar, yakni syahadat, shalat, zakat, puasa ramadhan, dan berhaji. Dalam Islam, Alquran menjelaskan tauhid.

Konsep tauhid dalam Islam ada dalam surat Al Ikhlas. Di sana Allah SWT menjelaskan diri-Nya Maha Esa, tempat bergantung, tidak beranak dan tidak diperanakkan, dan tak ada yang serupa dengan-Nya. Ini, kata Zakir Naik, merupakan konsep teologi yang utuh.

Begitu pula dalam surat Al Baqarah ayat 177 yang menyebut iman kepada Allah SWT di urutan pertama. Alquran adalah kunci menyampaikan Islam kepada non-Muslim. ''Adalah kewajiban Muslim untuk sampaikan nilai Islam kepada non-Muslim dan yang pertama adalah tauhid; menyembah Allah saja,'' kata Zakir Naik di Stadion Patriot Candrabhaga, Kota Bekasi, Sabtu (8/4).

Dalam Injil pun disebutkan Musa menyeru kepada Bani Israel bahwa hanya ada satu tuhan. Isa juga menyeru Bani Israil menyembah Allah, Tuhannya Isa dan Tuhan Bani Israel. ''Jadi kalau baca Alquran dan Alkitab Perjanjian Lama dan Baru, Tuhan hanya satu, Allah SWT,'' kata Zakir Naik.

Dalam Islam, Allah mengampuni semua dosa kecuali syirik. Dosa terbesar adalah menyekutukan Allah dengan yang lain. Jika membaca Injil, lanjut Zakir Naik, juga jelas. Tidak ada pernyataan ambigu dimana Isa menyebut dirinya Tuhan. Isa tidak menyebut dirinya Tuhan dan minta disembah. ''Kalau ada, saya bersedia menerima Kristen. Saya belajar perbandingan agama dan tahu soal ini. Isa tak pernah klaim dirinya Tuhan,'' kata Zakir Naik.

Manusia boleh menyebut Allah SWT dengan nama yang bagus dan jumlahnya 99 nama. Muslim lebih suka menyebut Allah dibanding God atau Tuhan. Karena penggunaan kata Allah tak bisa dibuat jamak. Allah adalah kata yang unik.

Bahkan dalam Injil, Isa juga menyebut 'Elay Elay la masabaktani, ya Tuhan ya Tuhan mengapa mereka mengorbankan saya'. Elay merupakan Bahasa Ibrani dan saat diterjemah ke Bahasa Arab, kalimat itu menjadi 'ya Allah ya Allah la ma taroktani'. Karena itu bahasa Ibrani dan Arab bersaudara.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement