REPUBLIKA.CO.ID, PYONGYANG -- Militer Amerika Serikat (AS) mengirimkan kapal tempur untuk mendekati semenanjung Korea, bertepatan dengan program misil Korea Utara (Korut). Kelompok tempur Carl Vinson berlayar mendekati Semenanjung Korea pada Sabtu (8/4), waktu setempat.
Komando Pasifik AS menjelaskan, pergerakan tersebut hanya untuk mengukur kesiapan wilayah tersebut. Sementara itu, Presiden Donald Trump menyebutkan akan melakukan tindakan sendiri sebagai respons dari ancaman nuklir Korut.
"Satu-satunya ancaman terbesar di sana adalah Korut, karena program yang sembrono, tak bertanggung jawab dan tidak stabilnya uji coba rudal dan mengejar kemampuan senjata nuklir," ujar juru bicara Komando Pasifik AS Dave Benham, dikutip BBC, Ahad (9/4).
Kelompok tempur itu terdiri dari kapal tempur pembawa alutsista sekelas Nimitz, USS Carl Vinson, dan dua kapal perusak rudal. Sebenarnya, USS Carl Vinson direncanakan untuk berlabuh ke Australia setelah dari Singapura. Namun kemudian bermanuver ke Semenanjung Korea.
Korut telah beberapa kali melakukan uji rudal balistik. Di mana beberapa pengamat menilai beberapa uji coba bisa menjangkau sampai ke AS. Pada Rabu lalu, Korut kembali meluncurkan uji coba rudal balistik jarak menengah dari timur pelabuhan Sinpo ke Laut Jepang.
Uji rudal tersebut memantik kemarahan Jepang dan Korsel. Bahkan, Trump telah mengatakan, jika Cina tidak sanggup mengendalikan Korut atas uji coba rudal balistiknya, maka pihaknya akan bergerak sendiri untuk melawan uji coba rudal tersebut.
Korut telah mendapatkan sanksi dari PBB terkait senjata nuklir maupun uji coba rudal. Akan tetapi, Korut berkali-kali melanggar sanksi tersebut.