REPUBLIKA.CO.ID, DAYEUHKOLOT -- Dua sekolah di Kecamatan Dayeuhkolot, akan dipindahkan karena sering kebaniiran. kedua sekolah itu adalag SDN 7 dan SDN 10 yang berada di Kampung Bolero, Desa Dayeuhkolot, Kecamatan Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung direncanakan akan dipindahkan. Sebab, kedua sekolah tersebut sering terendam banjir akibat luapan sungai Citarum.
Bupati Bandung, Dadang M Naser mengaku komite sekolah menginginkan agar sekolah yang terendam banjir bisa ditingkatkan. Namun menurutnya lebih baik sekolah di relokasi ke lahan dekat markas Yon Zipur yang tak jauh dari situ. "Biar supaya di sana menjadi komplek sekolah sekalian," ujarnya saat meninjau kondisi pascabanjir Dayeuhkolot di SDN 7 Bolero, Ahad (9/4).
Dia mengatakan akan segera berkoordinasi dengan Komandan Zipur terkait relokasi kedua sekolah. Tidak hanya itu, ia mengaku masih ada sekolah lainnya yang tergenang banjir seperti SDN 1 Andir di Baleendah dan SMPN 1 Bojongsoang.
Menurutnya, pemerintah Kabupaten Bandung bersama Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) tengah mencari solusi penyelesaian masalah banjir Citarum. Menudut dia, penyelesaian banjir harus kompeherensif dari hulu ke hilir.
"Kolam retensi yang dibangun di Cieunteung pun sepertinya belum optimal karena sedimentasi, jika tak ada perbaikan dari hulu sampai hilir," ungkapnya.
Danramil 0908/Dayeuhkolot Kodim 0609/Kabupaten Bandung Kapten Arh Momon dan jajarannya turun langsung dalam giat pembersihan pasca-banjir. Menurutnya, kegiatan tersebut merupakan arahan langsung dari Dandim 0609 Letkol Arh Andre Wira K. "Kami bersama muspika untuk melakukan karya bakti, karena di Dayeuhkolot ini tempat terjadinya banjir, namum Alhamdulillah sudah surut, jadi kita membersihkan dampak banjir," ungkapnya.