REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Rais Aam PBNU KH Ma'ruf Amin mengatakan agama dan politik memang harus berjalan beriringan, pernyataan tersebut sekaligus membenarkan pernyataan Presiden Joko Widodo.
Menurut Kyai Ma'ruf agama harus dipahami secara moderat bukan radikal. "Kalau agama dipahami secara moderat maka akan menguatkan tetapi jika agama dipahami secara radikal maka akan berbenturan," jelas dia kepada Republika.co.id, Ahad (9/4).
Sebelumnya Presiden sempat melontarkan pernyataan agama dan politik itu harus dipisahkan. Tetapi muncul pernyataan lanjutan bahwa agama harus berjalan beriringan dengan politik karena nilai-nilai agama yang digunakan dalam politik Indonesia
Terkait pernyataan Presiden Joko Widodo sebelumnya, dinilai Kyai Ma'ruf bukan plin plan tetapi bisa saja pernyataannya belum tuntas. Menurut dia agama dan politik itu adalah dua hal yang saling menguatkan. Keduanya saling memengaruhi karena politik Indonesia itu harus mendapatkan pembenaran dari agama. Ketika agama dipahami secara radikal maka paham-paham agama tentu dapat menimbulkan masalah.