Ahad 09 Apr 2017 19:18 WIB

Fadzlan: Berdakwahlah Agar Masyarakat Lebih Pahami Makna Islam

Rep: Dea Alvi Soraya/ Red: Agus Yulianto
Presiden Yayasan Al Fatih Kaffah Nusantara (AFKN), Ustaz Fadhlan Gharamatan bersama Kepala Suku Jagara, Suku Air Garam, dan Kepala Kampung Jagara.
Foto: ROL/Agung Sasongko
Presiden Yayasan Al Fatih Kaffah Nusantara (AFKN), Ustaz Fadhlan Gharamatan bersama Kepala Suku Jagara, Suku Air Garam, dan Kepala Kampung Jagara.

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Pondok Pesantren Nuu Waar Yayasan Al Fatih Kaafaah Nusantara (AFKN) Setu, Kabupaten Bekasi, meluluskan 61 santri dengan berbagai gelar. Wisudawan dan wisudawati siap kembali ke kampung halaman, Indonesia Timur untuk mengabdi dan mensyiarkan Islam.

Presiden Yayasan AFKN M Zaff Fadzlan Rabbani Al Garamatan menyampaikan nasehat kepada wisudawan dan wisudawati untuk selalu menyiarkan agama Islam dan berdakwah kepada masyarakat agar lebih memahami makna Islam yang sesungguhnya.

"Akhlak mulia harus terpatri dalam diri kalian (wisudawan dan wisudawati). Jadikan diri kita sebagai magnet sehingga orang lain yang akan mengikuti kita. Dakwah adalah kerja yang luar biasa, dan jika orang tersebut mengajak kebaikan lagi, maka buku amalannya tidak akan tertutup hingga akhirat," ujar Fadzlan, Ahad (9/4).

Pemimpin Yayasan AFKN yang berasal dari Irian ini menghimbau, para alumni untuk menggunakan ilmu yang telah didapat dengan sebaik-baiknya dan terus berprilaku beradap dan berakhlaqul karimah dalam kehidupan bermasyarakat.

"Kita perlu membangun nuklir iman demi menciptakan indonesia yg beradap dan berakhlaqul karimah.

Gunakan ilmu kalian (alumni) dengan sebaik baiknya, dan jadilah individu yang baik dan bermanfaat bagi masyarakat," ujarnya.

Acara wisuda ke 29 yayasan AFKN berlangsung sejak pukul 08.00 WIB hingga 11.30 WIB. Acara yang digelar di lapangan Pondok Pesantren Nuu Waar, ini berlangsung lancar dan khidmat.

Meskipun matahari bersinar cerah bahkan cenderung terik dan menyengat kulit, wisudawan dan wisudawati tetap terus mengikuti acara dengan khidmat, dan tidak terdengar keluhan dari bibir mereka. Bahkan tidak sedikit wisudawan dan wisudawati yang tidak sanggup membendung air mata saat mendengar nasehat Kyai Fadzlan yang selama ini akrab disapa Ayahanda itu.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement