Senin 10 Apr 2017 06:41 WIB

Ini Dua Tantangan Besar Anggota KPU Terpilih

Rep: Qommarria Rostanti / Red: Andi Nur Aminah
Komisioner KPU terpilih Arief Budiman (tengah) memberi salam didampingi Komisioner KPU Hasyim Asy'ari (dari kiri), Evi Novida Ginting Manik, Wahyu Setiawan, Viryan (ketiga kanan), Pramono Ubaid Tanthowi (kedua kanan) dan Ilham Saputra.
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Komisioner KPU terpilih Arief Budiman (tengah) memberi salam didampingi Komisioner KPU Hasyim Asy'ari (dari kiri), Evi Novida Ginting Manik, Wahyu Setiawan, Viryan (ketiga kanan), Pramono Ubaid Tanthowi (kedua kanan) dan Ilham Saputra.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- DPR meminta anggota ‎Komisi Pemilihan Umum (KPU) terpilih segera melakukan konsolidasi internal. Hal ini bertujuan untuk melakukan antisipasi dini atas berbagai tantangan, khususnya mengenai penyelenggaraan pemilihan umum (pemilu) 2019 dan pemilihan kepala daerah (pilkada) 2018.

Jika tidak ada perubahan komisioner KPU terpilih harus dilantik pada Rabu (12/4). Mengingat masa bakti komisioner 2012 hingga 2017 telah berakhir. Anggota Komisi II DPR RI Sutriyono ‎mengatakan komisioner KPU terpilih akan menghadapi dua tantangan besar secara bersamaan. 

Pertama, mereka harus mengambil alih proses pelaksanaan pilkada 2018 yang saat ini sudah dipersiapkan oleh komisioner sebelumnya. Dia berharap jangan sampai proses peralihan komisioner KPU ini mengganggu pelaksanaan pilkada 2018.

“Pelaksanaan pilkada gelombang pertama dan kedua relatif berjalan baik dan lancar. Pada pilkada 2018, ini tentu harus lebih baik lagi. Evaluasi pilkada oleh Komisi II beberapa waktu lalu perlu segera ditindak lanjuti,” ujarnya dalam keterangan tertulisnya, semalam.

Menurut dia, pilkada 2018 harus mendapat perhatian serius dari komisioner KPU terpilih. Pasalnya ada beberapa daerah yang ikut dalam gelombang ketiga adalah daerah yang penduduknya banyak dan wilayahnya luas. 

Pada pilkada 2018 daerah dengan padat pemilih akan diikuti oleh Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur. Sementara provinsi terluas seperti Papua, Sumatra Selatan, Sumatra Utara juga akan menyelenggarakan pilkada pada 2018.

“Faktor jumlah penduduk dan luas wilayah menjadi tantangan tersendiri dalam pelaksanaan pilkada. Terutama provinsi terpadat seperti Jawa Barat, Jawa Timur dan Jawa Tengah. Karena persoalan klasiknya masalah DPT,” ujar politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini. ‎

Tantangan kedua yang harus dipantisipasi sejak dini oleh anggota KPU terpilih adalah pelaksanaan pemilihan anggota DPR, DPD dan presiden secara bersamaan. Sutriyono menilai hal ini perlu perencanaan yang matang serta harus ada desain besar pelaksanaan pemilu serentak 2019 dari komisioner KPU terpilih.‎ 

Sutriyono mengatakan pemilu 2019 merupakan episode baru dalam pesta demokrasi di Indonesia. Untuk itu KPU harus mampu melaksanakan dan mengorganisasikan pemilu serentak tersebut.

Dia berharap usai dilantik komisioner KPU terpilih langsung tancap gas untuk bisa segera menyesuaikan diri dengan berbagai agenda pilkada dan persiapan pemilu. "Proses konsolidasi KPU terpilih harus sesegera mungkin diselesaikan. Konsolidasi tim ini menjadi krusial dalam membangun kekompakan sesama anggota KPU,” kata Sutriyono.

Adapun mengenai nama-nama anggota KPU terpilih sebagaimana hasil voting Komisi II yakni, Pramono Ubaid Tanthowi, Wahyu Setiawan, Hasyim Asyari, Ilham Saputra, Viryan, Evi Novida dan Arief Budiman‎.

 

 

 

 

 

 

 

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement