Senin 10 Apr 2017 08:15 WIB

Rektor Ibn Sa'ud: Lembaga Pendidikan Arab Saudi Anti-Terorisme dan Radikalisme

Rektor Rektor Universitas Islam Imam Muhammad bin Sa’ud Arab Saudi, Prof Sulaiman Abul Khail (tengah) usai meresmikan pembangunan gedung baru LIPIA di Jakarta, Ahad (9/4) malam.
Foto: dok istimewa
Rektor Rektor Universitas Islam Imam Muhammad bin Sa’ud Arab Saudi, Prof Sulaiman Abul Khail (tengah) usai meresmikan pembangunan gedung baru LIPIA di Jakarta, Ahad (9/4) malam.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Rektor Universitas Islam Imam Muhammad bin Sa’ud Arab Saudi, Prof Sulaiman Abul Khail, menegaskan seluruh lembaga pendidikan Arab Saudi menentang terorisme, radikalisme dan ekstrimisme, dan segala hal yang dapat mengganggu keamanan bangsa dan negara manapun.  

Karena itu kata Sulaiman yang juga anggota Dewan Ulama Senior Saudi itu, Universitas Imam yang merupakan induk Lembaga Ilmu Pengetahuan Islam dan Arab (LIPIA) itu memberikan contoh lembaga pendidikan yang dapat menjadi teladan di Indonesia, yaitu LIPIA.

“Berbagai lembaga pendidikan yang berada di bawah naungan Universitas Imam mendapatkan perhatian besar di hati saudara kami bangsa Indonesia,” kata dia saat meresmikan dimulainya pembangunan gedung serbaguna sekaligus kampus LIPIA Jakarta, di Jakarta, Ahad (9/4) malam. 

Hadir dalam acara yang berlangsung tadi malam tersebut, sejumlah tokoh antara lain Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan RI Dr Hidayat Nurwahid, Duta Besar Arab Saudi HE Usamah Muhammad Al Syu’aiby dan staf khusus Menristekdikti, Abdul Wahid Maktub.

Dia menyebutkan Universitas Imam bekerja sesuai dengan visi 2030 dalam menyebarkan ilmu pengetahuan. Strategi ini diwujudkan dengan mendirikan tiga lembaga cabang lainnya, dan mengadakan 25 kegiatan.  

Lebih lanjut, dia menjelaskan hubungan persaudaraan antara Arab Saudi dan Indonesia berakar dari hubungan sejarah yang sangat kuat, dibangun di atas prinsip dan pondasi yang kuat dan kokoh, serta diikat oleh cinta, persatuan dan kerja demi kemajuan Islam.

“Raja Salman bin Abdul Aziz menaruh perhatian sangat besar kepada Republik Indonesia,” kata dia. 

Ini menurut Sulaiman yang juga mantan menteri agama Saudi ini, sesuai dengan prinsip Arab Saudi dalam membangun hubungan strategis bersama negara-negara sahabat. Karena itu, kunjungan beliau baru-baru ini ke Indonesia, mempunyai banyak tujuan dan makna. Dalam sambutannya dia juga menyampaikan teremikasih kepada pemerintah Indonesia.    

Wakil Ketua MPR RI Dr Hidayat Nurwahid mengapresiasi kunjungan Raja Salman beberapa waktu lalu. Ini merupakan kunjungan bersejarah. Kunjungan ini bukan hanya mempererat hubungan kedua negara, melainkan membantu terwujudnya kerjasama secara nyata antara bangsa Indonesia dan Arab Saudi dalam berbagai bidang, termasuk di antaranya bidang pendidikan. 

Menurut Hidayat, LIPIA dengan berbagai kegiatannya, dosen, mahasiswa dan alumninya, merupakan suatu fakta yang sangat menarik dimana bangsa Indonesia mengambil manfaat dari mereka. 

“Saya kenal Arab Saudi. Mereka itu bersungguh-sungguh dalam melaksanakan janji dan programnya. Bukan sekadar kata-kata.”

Duta Besar Arab Saudi Usamah Asy-Syu’aiby menambahkan ada 11 sebelas nota kesepahaman yang telah ditandatangani, namun kesepakatan yang paling penting adalah yang mengenai pembangunan manusia dan masyarakat, yang tidak ternilai harganya. 

“Ini terwujud dalam kerjasama bidang pendidikan dan budaya.” Dubes juga menyampaikan seluruh alumni LIPIA adalah duta, yaitu duta untuk agamanya dengan membimbing masyarakat.

Direktur LIPIA, Dr Khalid Ad-Diham menambahkan kunjungan Rektor ke enam kota di Indonesia ini bagian dari kontribusi Arab Saudi untuk Indonesia sebagai bagian dari kewajiban agama, sekaligus tanggung jawab sejarah dalam membela Islam dan kaum Muslimin, serta ikut menyebarkan bahasa Arab dan ilmu-ilmu keislaman sesuai dengan prinskip moderasi (wasathiyah) dan toleransi dalam Islam.

Dia menjelaskan rencananya, Kompleks Gedung Serbaguna LIPIA yang dibangun di atas tanah seluas 27 ribu meter persegi ini menampung sejumlah ruang, antara lain: kelas, aula, tempat bermain, laboratorium, dan lainnya. Pembangunan ini direncanakan akan selesai dalam kurun waktu 24 bulan atau dua tahun.

 

Kunjungan Rektor Universitas Imam, Arab Saudi ke Indonesia yang berlangsung selama kurang lebih sepekan ini mempunyai sejumlah agenda penting, antara lain: meresmikan cabang LIPIA di Medan, Surabaya dan Makassar, wisuda mahasiswa LIPIA di Jakarta dan wisuda mahasiswa akademi Khadimil Haramain di Aceh, seminar kebudayaan di Makassar dan peresmian Saudi Corner di Yogyakarta.

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement