REPUBLIKA.CO.ID, EPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ustaz Erick Yusuf bereaksi keras setelah menyaksikan video kampanye pasangan Ahok-Djarot itu dinilai menyebar fitnah, menebar kebencian, permusuhan, dan kebohongan. Menurut Erick, dalam video tersebut seperti diarahkan bahwa umat Muslim tidak menyukai satu golongan dan antikebinekaan.
“Di menit ke berapa, ada tulisan ‘Ganyang Cina’ yang diusung oleh orang yang pakai peci, baju koko, terlihat sekali mengatasnamakan Muslim. Ini berarti, menginterpretasikan umat Muslim yang tidak toleran dan tidak suka terhadap satu golongan,” ujar Ustaz Erick saat dihubungi Republika.co.id, Senin (10/4).
Dia berharap konten dalam video kampanye Ahok-Djarot tersebut segera diluruskan. "Lalu, segera minta maaf, karena ini hal serius," ujarnya.
Video kampanye Ahok-Djarot yang berdurasi 5:33 menit dibuat untuk menceritakan keberagaman dan perlunya menjunjung kebinekaan Indonesia. Tanpa melihat ras, suku, dan agama tertentu. Namun, sayangnya, pada adegan awal video hingga detik ke-40 memperlihatkan adegan ibu dan anak yang merasa terancam, dengan massa aksi yang sedang demo.
Lalu, pada menit 2:55 adegan tersebut kembali diulang. Yang kemudian menunjukkan adegan orang-orang sedang melakukan aksi, berpakaian koko putih, memakai serban dan peci, serta membawa spanduk ‘Ganyang Cina'.
(Baca Juga: Wasekjen MUI Nilai Video Kampanye Ahok-Djarot Sudutkan Umat Islam)
Menurut Erick, dalam video tersebut menggambarkan interpensi Jakarta yang sangat mencekam dan ada pihak yang tercekam. Ini sangat berbeda dengan kenyataanya. Dia mengatakan, Jakarta dalam keadaan damai. “Untuk aksi, kita bisa lihat aksi 212, apa ada yang rusuh? Realitanya ketika aksi kemarin, apa ada dari peserta aksi yang mengancam, mengintimidasi, atau berperilaku anarkis pada Chinese? Enggak saya rasa,” kata Erick.
Dia menegaskan, masyarakat untuk tidak cepat terprovokasi oleh video tersebut. “Jangan menghalalkan segala cara untuk pilkada,” katanya. Ia juga mengatakan, cara seperti ini adalah suatu fitnah. Karena umat Islam, tidak membenci kebinekaan.