REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Tim sukses pasangan calon nomor dua Eva Sundari mengatakan dalam video kampanye Ahok-Djarot bisa dilihat komitmen BADJA (Bangga Dua Jari) untuk mewujudkan nilai-nilai pancasila; keberagaman, toleransi, kesejahteraan dan keadilan. Eva mengatakan, semua konten yang ada dalam video kampanye Ahok-Djarot adalah cerminan realitas.
“Iya video itu dibuat oleh kami. Tapi jangan diframe sebagai propaganda. Itu realitas bukan rekayasa, ada fakta-fakta di sekitar kita—jumlah spanduk, pengadangan, penghalangan, dan penggunaan rumah ibadah, fasilitas umum dan lain-lain,” tegas Eva.
Video kampanye Ahok-Djarot berdurasi lima menit 33 detik. Di adegan awal video hingga detik ke 40 memperlihatkan adegan ibu dan anak yang merasa terancam, dengan massa aksi yang sedang unjuk rasa.
Lalu, pada menit kedua detik 55, adegan tersebut kembali diulang. Yang kemudian menunjukkan adegan orang-orang aksi, berpakaian koko putih, memakai surban, dan peci, serta membawa spanduk ‘Ganyang Cina’.
Menurut Eva, semua adegan dalam video tersebut adalah pengalaman dilapangan selama pilkada. Lalu BADJA, lanjut Eva, ingin mengembalikan bahwa identitas Bangsa Paripurna perlu dijaga, yaitu sumpah pemuda. Serta tidak ada politisasi SARA di dalam kehidupan berbangsa dan bernegara di Jakarta.
“Ke depan kami ingin merangkul semua dan menjadikan Jakarta menjadi rumah bersama,” ungkap Eva.