Senin 10 Apr 2017 11:57 WIB

Fariq Naik: Jilbab Melindungi Wanita

Rep: Fuji Pratiwi/ Red: Angga Indrawan
Fariq Zakir Naik, putra cendekiawan Muslim Dr Zakir Naik tampil dihadapan ribuan jamaah pada acara Dr Zakir Naik Indonesia Visit 2017 bertajuk
Foto: Republika/Edi Yusuf
Fariq Zakir Naik, putra cendekiawan Muslim Dr Zakir Naik tampil dihadapan ribuan jamaah pada acara Dr Zakir Naik Indonesia Visit 2017 bertajuk

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Putra Dr Zakir Naik, Fariq Naik, mengatakan banyak yang salah mengartikan soal jilbab, terutama di Barat. Jilbab dianggap mengekang wanita, padahal fungsinya adalah melindungi.

Dalam ceramahnya di Stadion Patriot Candrabhaga, Kota Bekasi, Fariq Naik mengatakan, dalam sejarah Babilonia, wanita direndahkan dan prostitusi jamak adanya. Peradaban awal Mesir juga menganggap wanita sebagai representasi iblis. Masyarakat Arab bahkan mengubur hidup bayi wanita hidup-hidup.

AS klaim sebagai negara paling aman. Tapi kasus perkosaan di sana paling tinggi. Kalau mengimplementasi syariah, dimana laki-laki menundukan pandangan dan perempuan tutup aurat, Fariq yakin jumlah kasus perkosaan akan turun. Syariah yang diterapkan akan membawa hasil.

Surat Al Ahzab ayat 59 menyebut, semua wanita harus menutup aurat, termasuk istri nabi. Dalam surat An-Nur ayat 31, wanita dilarang menebar kecantikan selain kepada suaminya. Ada syarat jilbab yang benar yakni menutup seluruh tubuh, longgar sehingga tidak tampakan bentuk tubuh, tidak transparan, tidak glamor, dan tidak meniru wanita-wanita tidak beriman.

Secara terpisah, Dr Zakir Naik mengatakan Alquran sudah melarang zina. Larangan zina juga ada dalam Injil. Salah satu upaya mencegah zina adalah dengan menutup aurat. Bahkan Maryam atau Marry, ibunya Isa AS, juga menutup aurat.

"Injil paling tegas menyangkut hijab bagi wanita. Wanita yang tidak tutup kepala saat berdoa, harus digunduli," kata Dr Zakir Naik.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement