Senin 10 Apr 2017 13:45 WIB

Agam Kembangkan Agrowisata Penangkaran Burung Hantu

Red: Yudha Manggala P Putra
Burung Hantu (Strigiformes)
Foto: Republika/Maman Sudiaman
Burung Hantu (Strigiformes)

REPUBLIKA.CO.ID, LUBUK BASUNG, SUMBAR -- Balai Perlindungan Tanaman Pangan Hortikultura (BPTPH) Provinsi Sumatera Barat, menargetkan Nagari Koto Kaciak, Kecamatan Tanjung Raya, Kabupaten Agam, menjadi daerah agrowisata burung hantu beberapa tahun ke depan.

"Untuk mencapai ini, kita berharap dukungan dari Pemkab Agam agar mengalokasikan dana pada APBD untuk penambahan rumah burung hantu, pembangunan jalan usaha tani sekitar lokasi dan lainnya," kata Kepala Bagian Iklim dan Dampak Perubahan Iklim BPTPH Sumbar, Mufridawati di Lubuk Basung, Ahad (10/4).

Dengan cara ini, maka daerah itu akan menjadi tujuan bagi wisatawan untuk melihat secara dekat penangkaran burung hantu, sehingga masyarakat sekitar akan sejahtera. "Apabila ini terwujud, maka akan bermunculan pedagang makanan dan minuman di sekitar lokasi," sebutnya.

Selama ini, katanya, BPTPH Sumbar telah memberikan bantuan rumah burung hantu di daerah itu pada 2015 sebanyak tiga unit dan pada 2017 sebanyak dua unit. Selain itu, memberikan pelatihan penangkaran burung hantu kepada petani.