REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Keputusan Amerika Serikat mengirimkan kelompok tempur Carl Vinson ke Semenanjung Korea pada Sabtu (9/4) dari Singapura membuat Seoul khawatir. Para pejabat Seoul memperingatkan Washington bahwa tindakan tersebut sepihak untuk menargetkan Pyongyang.
Para pejabat Seoul lintas partai hingga kandidat kuat presiden Moon Jai-in seperti dilaporkan Korea Times, mengkhawatirkan tindakan AS tersebut. Di mana sebelumnya AS juga baru saja meluncurkan serangan udara ke pangkalan udara Suriah. Hal ini membuat para pejabat tersebut khawatir bahwa AS bisa bertindak tanpa persetujuan kongres.
Pengiriman kapal tempur oleh pemerintah Donald Trump tersebut dipandang sebagai peringatan mencolok AS terhadap Korea Utara (Korut). Para pejabat Korsel itu khawatir jika AS lebih cenderung menggunakan tindakan militer untuk melawan Korut, ketimbang pendahulunya. Di mana beberapa bulan terakhir ini Korut telah melakukan beberapa uji coba misil untuk mengetes kemampuan nuklirnya.
"Korsel harus menjadi yang terdepan dalam setiap isu Korut dan mengatasinya daripada membiarkan negara seperti Cina atau AS yang menanganinya," kata calon presiden Moon kepada Korea Times, Senin (10/4).
Jika terpilih menjadi presiden pada pemilihan bulan depan, kandidat dari Partai Demokrat itu akan menerapkan strategi untuk merangkul Pyongyang.